Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Keuntungan Kandang Modern bagi Bisnis Ayam Petelur

Realisasi kandang modern atau kandang close bisa jadi solusi bagi peternak ayam petelur.
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, PALEMBANG— Modernisasi kandang menjadi salah satu solusi yang mengemuka di tengah tantangan sektor peternakan khususnya dalam menghadapi dampak perubahan cuaca terhadap produksi ayam petelur.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Peternak Unggas di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Ismaidi Chaniago membeberkan bahwa kondisi cuaca panas di wilayah itu mengakibatkan produksi telur mengalami penurunan. 

Merosotnya produksi telur yang mencapai kisaran 15% itu juga diklaim bukan sesuatu yang baru terjadi, tetapi sebuah tantangan yang dihadapi para peternak setiap tahun. 

Salah satu pengusaha peternakan ayam petelur di Sumsel, Ruli membenarkan kondisi tersebut. 

Menurutnya, kondisi cuaca yang tidak menentu dan cenderung ekstrem mengharuskan pada peternak memiliki strategi baru agar tingkat produksi ayam untuk konsumsi maupun ayam petelur tetap terjaga. 

Salah satunya yaitu dengan mengubah penggunaan kandang ternak dari yang konvensional (terbuka) ke kandang modern atau disebut kandang close

“Kandang close ini sebenarnya bukan barang baru, tetapi memang baru beberapa tahun ini banyak diterapkan. Karena setelah dianalisis berdasarkan pengalaman, kandang close ini lebih menjamin untuk peternak mendapatkan keuntungan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (17/6/2025). 

Ruli menjelaskan, jika menggunakan kandang terbuka atau konvensional risiko terbesar yang kerap dihadapi para peternak adalah kondisi kelembaban yang tinggi. 

Sementara, kata dia, ayam broiler maupun ayam layer (petelur) semakin besar membutuhkan kelembaban suhu yang stabil.

“Nah, kalau di kandang close ini tidak ada istilahnya cuaca panas, cuaca dingin atau faktor lainnya. Karena dengan teknologi yang lebih baik suhu di kandang stabil, ayam lebih nyaman dan produktif untuk menghasilkan produksi,” jelasnya. 

Dengan demikian, Ruli memandang implementasi kandang modern ini tidak hanya menjadi solusi di tengah tantangan cuaca. Namun juga pilihan jangka panjang yang bisa diterapkan oleh para peternak untuk mendorong keberlangsungan bisnis di sektor tersebut. 

“Dari sisi kuantitas produksi itu pasti juga tergantung pemeliharaan juga, tetapi yang pasti kalau kita pakai kandang terbuka membutuhkan space lebih besar. Sedangkan kalau untuk kandang close, satu kandang itu bisa variatif dan minimal menampung 30 ribu ekor ayam dan tertinggi 50 ribu ekor,” jelasnya. 

Kendati begitu, imbuhnya, penggunaan kandang modern di Sumsel belum terlalu masif. Dari persentase 100%, Ruli menyebut peternak yang telah beralih menggunakan kandang close itu baru sekitar 20%.

Hal itu salah satunya karena masih banyak peternak yang menganggap bahwa perubahan ke kandang close akan memakan anggaran yang lebih besar. 

Padahal, menurut Ruli, jika kerugian para peternak dikalkulasikan akan sebanding dengan biaya yang dibutuhkan untuk membangun kandang modern tersebut. 

“Kandang modern ini memang membutuhkan effort lebih di awal, tapi disisi lainnya kerugian mereka bisa tertutupi. Kenapa? Karena secara operasional lebih irit tidak membutuhkan banyak manpower, dan dari sisi produktivitas juga lebih tinggi karena lebih kecil risiko dihadapkan tantangan cuaca, penyakit dan sebagainya,” tutupnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper