Bisnis.com, PALEMBANG — Perkembangan ekspor di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) sepanjang Januari hingga April 2025 menunjukkan pertumbuhan yang cenderung positif.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto melaporkan nilai ekspor selama empat bulan pertama tahun ini mencapai US$2,22 juta.
“Dibandingkan Januari-April 2024, ekspor di periode yang sama tahun ini mengalami peningkatan 22,69%,” ujarnya, dikutip Rabu (4/6/2025).
Wahyu menerangkan dorongan utama ekspor Sumsel yaitu dari nonmigas yang tercatat sebesar US$2,09 juta atau naik 27,01% yoy.
Adapun rincian ekspor dari masing-masing sektor di nonmigas diantaranya pertanian yang meningkat 79%, pertambangan 19,55% dan sektor industri naik 31,95%.
“Secara spesifik ekspor komoditas unggulan dari non migas yaitu batu bara dan lignit yang memberikan share 40,82%, komoditas karet dan barang dari karet 26,32%, serta pulp dari kayu yang memberikan kontribusi 19,65%,” jelas Wahyu.
Baca Juga
Di lain sisi, kondisi ekspor migas di Sumsel justru menunjukkan tren yang buruk.
Wahyu menyampaikan, sepanjang Januari hingga April, ekspor migas terkontraksi cukup dalam yakni sebesar 20,16%.
Dia menambahkan untuk pangsa ekspor terbesar Sumsel masih bertahan di Tiongkok dengan nilai mencapai US$850,90 juta.
“Kemudian baru disusul India yang senilai US$219,38 juta dan ke Vietnam US$187,54 juta,” pungkasnya.