Bisnis.com, PADANG - Wilayah Sumatra Barat memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar dan bahkan diklaim menjadi daerah potensi terbesar di Pulau Sumatra menyimpan EBT.
Plt. Kepala ESDM Sumbar Mitro Wardoyo mengatakan potensi EBT di Ranah Minang ini dapat dilihat mulai dari atas langit hingga ke perut bumi, namun sejauh ini pemanfaatan dari potensi itu masih dilakukan sebagian kecilnya saja.
“Sumbar ini kalau bicara potensi EBT, luar biasa banyaknya. Di Sumatra ini Sumbar juaranya, dan saking besarnya potensi itu, energi atau listrik dari Sumbar juga bisa di ekspor ke negara tetangga, kalau digarap secara maksimal,” katanya, Senin (19/5/2025).
Dia menjelaskan dari dan pemetaan potensi EBT di Sumbar, dapat dari dari potensI pembangkit listrik tenaga surya mencapai 5.898 megawatt (MW) dan yang baru dimanfaatkan 1% saja, potensi panas bumi 1.705 MegaWatt Energi (MWe) 5%, potensi hidro 1.100 MW dan termanfaatkan 29,75%, potensi bioenergi 923 MW yang baru dimanfaatkan 8,15%, potensi energi bayu 428 MW, dan energi samudera yang terletak di sepanjang pantai Samudera 186.500 km.
“Jadi, masih sangat kecil potensi EBT yang telah dimanfaatkan sejauh ini. Supaya potensi EBT ini bisa dikelolah, maka dibutuhkan investor," ujarnya.
Menurutnya dalam menggarap potensi EBT ini memang dibutuhkan modal yang besar, berbeda dengan pemanfaatan potensi energi dari fosil seperti tenaga uap atau PLTU secara nilai investasi lebih kecil jika dibandingkan yang padat modal yakni EBT.
Baca Juga
Oleh karena itu, Pemprov Sumbar berupaya untuk mencarikan investor menggarap potensi EBT yang ada, dan hal ini juga seiring Sumbar ingin berperan dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060, karena EBT merupakan energi hijau.
"Bila EBT dimanfaatkan secara maksimal, tidak hanya soal mewujudkan Indonesia NZE 2060, tetapi juga turut memberikan dampak kepada kesejahteraan masyarakat dari sisi lapangan pekerja dan kemudian turut mendorong penerimaan pendapatan daerah bagi pemerintah," sebutnya.
Wardoyo menyampaikan bicara soal energi, dari kebutuhan listrik Sumbar saat ini dapat dikatakan sudah surplus. Namun melihat potensi EBT yang ada itu, hal yang dinilai bukan lagi soal kebutuhan di dalam daerah di Sumbar saja, tapi hal yang perlu dilakukan adalah menjadikan Sumbar lumbung energi, dengan demikian Sumbar menjadi daerah pemasok listrik di Pulau Sumatra.
"Sekarang saja, untuk listrik di Provinsi Riau itu dipasok dari Sumbar. Kalau bisa di wilayah Sumatra ini listrik dari Sumbar, kalaupun masih bisa, Sumbar bisa ekspor listriknya," tegasnya.
Dia menegaskan hal itu akan terwujud bila ribuan energi dari EBT itu termanfaatkan secara maksimal, dan untuk mewujudkan hal tersebut memang membutuhkan waktu dan modal yakni melalui investor.