Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) Februari 2025 masyarakat di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) paling banyak bekerja yaitu menjadi petani dan pelaku usaha.
Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan pada data Sakernas itu dapat dilihat terdapat tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak Sumbar yakni Pertanian 29,6%, Perdagangan sebesar 19,55%, dan Industri Pengolahan sebesar 9,05%.
“Penduduk yang bekerja di Sumbar ada sebanyak 2,98 juta orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 70,74 ribu orang dibandingkan Februari 2024 yang jumlahnya 2,91 juta orang,” kata Sugeng dikutip dari data BPS, Selasa (6/5/2025).
Banyaknya masyarakat Sumbar yang bekerja menjadi petani dan pelaku usaha, juga dapat dilihat dari kondisi penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar 31,21%, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar, yaitu sebesar 4,65%.
Dibandingkan Februari 2024, status pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap/ buruh tidak dibayar sebesar 1,61% poin. Sementara itu, untuk status pekerjaan yang mengalami penurunan persentase terbesar adalah berusaha sendiri yang turun sebesar 1,78% poin.
Kemudian berdasarkan status pekerjaan, penduduk bekerja dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk bekerja pada kegiatan formal mencakup tenaga kerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar serta buruh/karyawan/pegawai.
Baca Juga
Status pekerjaan lainnya dikategorikan sebagai kegiatan informal pada Februari 2025, penduduk bekerja pada kegiatan informal sebanyak 1,91 juta orang (64,14%), sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 1,07 juta orang (35,86%).
“Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT [tingkat pengangguran terbuka] perkotaan 7,34% lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan 3,85%. Dibandingkan Februari 2024, TPT perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,21% poin dan 0,13% poin,” jelas Sugeng.
Dia menjelaskan melihat pada penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Sumbar, di mana untuk penduduk usia kerja pada Februari 2025 sebanyak 4,45 juta orang, naik sebanyak 69,95 ribu orang dibanding Februari 2024.
Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja sebanyak 3,16 juta orang atau 70,95%, sisanya termasuk bukan angkatan kerja. Untuk komposisi angkatan kerja pada Februari 2025 terdiri dari 2,98 juta orang penduduk yang bekerja dan 179,72 ribu orang pengangguran.
Apabila dibandingkan Februari 2024 jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 71,62 ribu orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 70,74 ribu orang dan pengangguran naik sebanyak 0,89 ribu orang.
Kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2025 sebesar 70,95% naik 0,51% poin dibanding Februari 2024. Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 82,06% lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 59,78%.
BPS mencatat apabila dibandingkan Februari 2024, TPAK laki-laki mengalami penurunan 1,05% poin, sedangkan TPAK perempuan mengalami kenaikan 2,07% poin.