Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambu Group Alami Kendala Pasokan Kelapa, Kapasitas Produksi Turun di Bawah 30%

PHK yang terjadi di perusahaan itu pada awal 2025 murni disebabkan oleh krisis pasokan kelapa, terutama pada akhir Januari hingga Februari lalu.
Ilustrasi kelapa bulat
Ilustrasi kelapa bulat

Bisnis.com, PEKANBARU – Sambu Group, produsen berbagai turunan kelapa, menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan program hilirisasi kelapa dan mendukung pertumbuhan ekonomi, meskipun saat ini tengah menghadapi tantangan berat akibat kelangkaan bahan baku di Riau.

Corporate Communication Manager Sambu Group Dwianto Arif Wibowo mengatakan PHK yang terjadi di perusahaan itu pada awal 2025 murni disebabkan oleh krisis pasokan kelapa, terutama pada akhir Januari hingga Februari lalu.

"PHK yang dilakukan Sambu Group murni karena kelangkaan bahan baku di Riau waktu itu. Namun, ketika pasokan kembali stabil, harapan kami tentu bisa merekrut kembali pekerja yang terdampak," ungkap Dwianto, Senin (28/4/2025).

Dwianto menegaskan, tidak ada niat dari perusahaan untuk melakukan PHK dengan maksud tertentu. Dia menyebutkan bahwa saat pandemi COVID-19, ketika banyak perusahaan lain melakukan pengurangan tenaga kerja, Sambu Group justru menambah jumlah pekerja untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.

Menurutnya sebagai industri padat karya, Sambu Group selalu membutuhkan tenaga kerja yang memadai. Komitmen pihaknya adalah terus berkembang dan maju bersama masyarakat, karena pertumbuhan perusahaan sangat bergantung pada ketersediaan SDM.

Saat ini, lanjut Dwianto, kapasitas produksi Sambu Group hanya berjalan di bawah 30% dari normal akibat fluktuasi harga dan keterbatasan bahan baku. Dia juga menggambarkan industri kelapa di berbagai daerah lain seperti Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan pun banyak yang sudah terdampak dan berhenti beroperasi.

"Untuk harga kelapa kami ikut fluktuasi bursa komoditi Rotterdam, Belanda. Saat panen raya atau kelangkaan, harga akan berubah-ubah. Kami terus berupaya melakukan efisiensi agar harga terbaik tetap bisa tercapai di pasar," jelasnya.

Meskipun menghadapi tantangan berat, Sambu Group tetap berkomitmen mendukung regulasi-regulasi yang berpihak kepada petani dan masyarakat luas. Hilirisasi kelapa tetap menjadi prioritas, sebagai bagian dari upaya menjaga keberlangsungan industri nasional.

Dari total sekitar 10.000 pekerja yang terlibat di seluruh unit Sambu Group, sebanyak 3.128 pekerja terdampak PHK awal tahun ini. Namun, seiring dengan mulai membaiknya kondisi pasokan, perusahaan telah berjanji untuk melakukan rekrutmen kembali secara selektif dan bertahap.

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau memastikan bahwa PT Pulau Sambu, salah satu entitas utama Sambu Group, telah mulai merekrut ulang ratusan pekerja sejak Maret lalu. Pemerintah Provinsi Riau pun terus memantau proses ini untuk memastikan pemulihan tenaga kerja berjalan dengan baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper