Bisnis.com, PALEMBANG — Harga jual kelapa di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) kembali berangsur turun setelah sempat melonjak akibat ketersediaan pasokan yang sedikit.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Mirza mengatakan harga kelapa idealnya berkisar Rp8.000 per buah. Namun, harga komoditas tersebut sempat mengalami kenaikan di atas Rp8.000 per buah.
“Untuk sekarang sudah berangsur turun, dari laporan sudah ada yang Rp6.400 per buah,” ujarnya, Senin (21/4/2025).
Mirza menjelaskan penyebab naiknya harga kelapa beberapa waktu ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang berkurang akibat menurunnya produksi.
Kendati begitu, menurutnya, harga juga berpotensi masih naik dan turun (fluktuatif) sejalan dengan jumlah permintaan kelapa di pasar global yang masih tinggi.
Seperti ekspor menuju China dan Thailand, sebagai negara yang memerlukan banyak kelapa sebagai bahan baku produksi berbagai produk turunannya.
Baca Juga
“Rata-rata permintaan (kelapa) satu bulan itu tidak sampai 100 ton, tetapi di bulan ini permintaan sudah mencapai 200 ton,” kata Mirza.
Sementara itu, dalam upaya pengendalian harga pihaknya mengakui belum mengambil langkah tertentu. Sebab faktor utama yang mengakibatkan harga naik adalah produksi buah yang berkurang.
“Beberapa bulan ke depan biasanya sudah normal kembali dan pasokan terpenuhi,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, jumlah produksi kelapa di wilayah itu sepanjang 2024 mencapai 61,1 ribu ton. Sedangkan pada 2023 mencapai 61,3 ribu ton dan 2022 sebanyak 58.000 ton.