Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP Batam Janji Permudah Perizinan, Pengusaha Diminta Gencarkan CSR

BP Batam meyakini ke depan pertumbuhan ekonomi lewat pengembangan investasi akan semakin maju di Batam.
Foto udara salah satu kawasan industri di Batam./istimewa
Foto udara salah satu kawasan industri di Batam./istimewa

Bisnis.com, BATAM — Percepatan pelayanan perizinan terkait investasi menjadi fokus utama Pemerintah Kota (Pemko) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Hal ini menyusul desakan kalangan pebisnis di Batam yang menuntut kemudahan di sektor perizinan.

Kepala BP Batam Amsakar Achmad meminta pengusaha di Batam semakin gencar mengeluarkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kepentingan masyarakat.

"Saya sampaikan ada Perpres 21 tahun 2025, itu kebijakan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah pusat terhadap pelayanan didaerah," ujarnya, Minggu (20/4/2025) di Batam.

Pihaknya menjanjikan apa kesulitan yang dialami pengusaha, akan dibantu untuk mencari jalan keluarnya. Kemudian, ada kecepatan pelayanan publik hingga pengusaha mendapat informasi yang lebih jelas untuk investasi.

"Sehingga jelas syaratnya, berapa lamanya, kemudian berapa biayanya. Pengusaha meminta agar ini disampaikan secara transparan. Dan kami tadi ingin memastikan itu," katanya. 

Namun dengan kemudahan-kemudahan dan kepastian dalam investasi itu, Amsakar juga meminta agar pengusaha membantu masyarakat lewat dana CSR.

"Kita juga menyampaikan permintaan kita, kalau ada CSR, berpartisipasi ke daerah ini. Kalau hanya mengandalkan pendapatan asli daerah, tidak semudah membalikkan tangan untuk mengubah wajah Batam," ucapnya. 

Amsakar optimistis ke depan pertumbuhan ekonomi lewat pengembangan investasi akan semakin maju di Batam.

"Bagaimana arah kebijakan kedepan, harus dipahami pengusaha. Sehingga kita bisa bangun kolaborasi dan sinergi," tuturnya. 

Setiap kebijakan di BP Batam, dijanjikan untuk dikomunikasikan dengan pengusaha agar tidak ada miskomunikasi, termasuk waktu Amsakar dan Wakil Kepala BP Batam beberapa waktu lalu turun kelapangan untuk meninjau daerah pembangunan yang dilakukan pengusaha.

"Yang terjadi beberapa waktu lalu, agar tidak dipahami keliru. Seolah-olah kita turun dan sebagainya, membuat cemas atau risau pengusaha. Tidak. Kita mengabarkan kepada masyarakat, bahwa kita bekerja normatif. Kalau yang kemarin itu, kita tutup buku lah. Kedepan kita lakukan pembenahan, perbaikan," terangnya.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper