Bisnis.com, BATAM - Pertumbuhan sektor industri shipyard atau galangan kapal di Batam terus menunjukkan tren positif. Hal tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan ekspor kapal yang meningkat pesat pada Januari 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, ekspor kapal laut (HS 89) meningkat sebesar 2.031,98% (mtm) dan 4.862,10% (yoy).
Adapun nilai ekspornya pada Januari 2025 sebesar US$491,74 juta. Angkanya sangat jauh jika dibandingkan dengan Desember 2024 sebesar US$23,06 juta.
"Sejak 2023, sebenarnya tren shipyard naik terus setelah pandemi. Tapi untuk Batam, pasarnya dominan untuk kebutuhan dalam negeri, meski tidak menutup kemungkinan ada ekspor ke luar negeri," kata Ketua Harian Batam Shipyard Offshore Association (BSOA) Novi Hasni, Senin (10/3/2025).
Terkait angka BPS Batam soal ekspor kapal laut yang tinggi, Novi melihat sebenarnya pesanan kapal dari Batam itu masih didominasi pasar lokal, sehingga ia menduga nilai ekspor yang tinggi disebabkan konstruksi topside kapal yang meningkat pesat.
"Topside kapal itu sarana penunjang yang berada di bagian atas kapal laut. Ada juga kabar pernah saya dengar terkait pengiriman ferry penumpang ke Timur Tengah," ungkapnya.
Baca Juga
Di Batam, sejumlah perusahaan yang fokus pada konstruksi topside kapal seperti Mc Dermott, SMOE dan lainnya.
Selain itu untuk kebutuhan tenaga kerja, Novi mengaku di Batam sudah cukup tersedia. "Dulu setelah pandemi, agak sulit mencari tenaga kerja berskill tinggi seperti welder, karena banyak yang hijrah ke Asia Timur maupun Vietnam yang memang shipyardnya juga tengah berkembang," paparnya.
Untuk saat ini, banyak tenaga kerja di Batam yang sudah membekali diri dengan mengikuti pelatihan, sehingga kualifikasinya cocok seperti yang banyak dicari oleh perusahaan shipyard di Batam.
Sementara itu, Kepala BPS Batam Eko Apriyanto mengatakan nilai ekspor Batam pada Januari 2025 sebesar US$1.775,60 juta.
"Ekspor Batam terdiri ekspor migas sebesar US$73,26 juta atau turun 6,46% dari Desember 2024. Sedangkan ekspor nonmigas Januari 2025 sebesar US$1.702,33 juta atau naik 34,74% dari bulan sebelumnya," katanya.
Adapun ekspor nonmigas terbesar dari Batam yakni mesin/peralatan listrik sebesar US$627,71 juta, lalu disusul kapal laut sebesar US$491,74 juta dan benda-benda dari besi dan baja senilai US$147,44 juta.
Adapun negara tujuan utama ekspor yakni Arab Saudi (US$498,18 juta), lalu Amerika (US$320,30 juta), Singapura (US$320,30 juta), dan China (US$90,25 juta).