Bisnis.com, MEDAN - Masjid Raya Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan Mesjid Raya Medan memiliki sajian khas tiap Ramadan yang dinanti-nanti masyarakat, yakni Bubur Sop.
Bubur khas Melayu ini hanya disediakan pengurus setiap bulan Ramadan sebagai hidangan berbuka bagi pengunjung Masjid Raya.
Terbuat dari campuran beras, daging cincang, aneka macam sayur dan umbi-umbian, serta tambahan rempah-rempah membuat aroma bubur ini begitu menggoda perut yang telah seharian menahan lapar dan dahaga.
Apalagi ditambah dengan anyang pedas, sejenis urap sayur dengan kelapa dan potongan cabai yang semakin menambah cita rasa bubur sop.
Tak heran, jelang waktu penghidangan, banyak masyarakat yang bolak-balik mendatangi dapur pengurus sembari membawa tempat makan masing-masing, khawatir jika tak kebagian hidangan gratis Ramadan Mesjid Raya Medan itu.
Rizki, salah satu anggota dapur masjid mengatakan, pihaknya menyediakan lebih dari 600 porsi bubur sop pada hari biasa sepanjang Ramadan dari donasi yang diberikan masyarakat. Jumlah itu bisa bertambah hingga 1000 porsi di akhir pekan.
Baca Juga
"Kalau malam Minggu dan hari Minggu, kami bisa menyediakan sampai 900-1000 porsi bubur untuk pengunjung. Karena biasanya di akhir pekan banyak yang mau berbuka puasa di Masjid Raya," ujar Rizki kepada Bisnis, Sabtu (8/3/2025).
Dikatakan Rizki, antusias masyarakat untuk mencicipi bubur sop Masjid Raya Medan memang tak terbendung. Setiap hari, ratusan porsi bubur itu selalu ludes.
Dia menyebut pihaknya masih sering mendapati pengunjung yang kecewa tak kebagian bubur karena datang sedikit terlambat. Padahal, pengurus masjid telah membuat jadwal pembagian bubur menjadi dua kali dalam sehari, yakni pada pukul 16.00 WIB dan pukul 17.30 WIB.
"Setiap hari selalu ramai seperti ini, berebutan. Sering banyak yang tidak kebagian karena datang terlalu sore, padahal sudah datang dari daerah jauh," tambahnya.
Suci, salah satu pengantre dari Kecamatan Medan Denai mengaku telah berulang kali datang ke Masjid Raya Medan untuk berburu bubur sop. Rasa penasaran akan cita rasa bubur sop yang melegenda menggiring langkahnya.
Perburuan Suci baru membuahkan hasil di tahun ini, setelah datang lebih cepat dari biasanya.
"Sudah sering kemari, tapi selalu kehabisan. Saya penasaran dengan rasanya karena katanya menyehatkan. Besok-besok saya berencana kemari lagi bawa keluarga," ujar Suci.
Hal yang sama juga diutarakan Mei, seorang guru yang tinggal di daerah Garu I Kecamatan Medan Amplas. Hidangan bubur sop Masjid Raya Medan yang kerap menjadi buah bibir memunculkan rasa penasarannya.
"Bubur sop ini saya tau sudah sejak lama, tapi baru bisa kemari, sekalian buka puasa sama kawan-kawan guru juga. Penasaran, sih, rasanya seperti apa," ujar Mei.
Sedangkan Rianti, pengunjung lainnya, bahkan jauh-jauh datang dari Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
"Saya sering ke Medan dan lewat Mesjid Raya, tapi baru kali ini mampir karena baru tau ada bubur sop di sini, sekalian berbuka puasa di sini," kata Rianti.
Agar tak kehabisan bubur sop gratis yang jadi sajian khas Masjid Raya Medan tiap Ramadan ini, pengunjung harus datang lebih awal dan mengantre. Bubur ini akan tersedia gratis bagi masyarakat pengunjung masjid Raya hingga akhir Ramadan nanti.
Waktu pembagian bubur sop terbagi menjadi 2 (dua). Sesi pertama dimulai pukul 16.00 WIB. Sedangkan sesi kedua, dimulai pukul 17.30 WIB.
Bila tak ingin makan di tempat duduk yang telah disediakan pengurus masjid, pengunjung bisa membawa kotak makanan sendiri dari rumah.