Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran TKD Lebih Cepat, Belanja Negara Sumsel pada Januari Rp3,25 Triliun

Belanja negara pada Januari terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp502,26 miliar, serta TKD sebesar Rp3.257,74 miliar atau tumbuh 12,09% secara yoy.
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menyortir uang rupiah di cash center atau pusat kas BNI di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, PALEMBANG — Penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) yang lebih cepat di awal tahun lalu diklaim menjadi pendorong kinerja belanja APBN di Sumatra Selatan (Sumsel) periode Januari 2025. 

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Keuangan Provinsi Sumsel Rahmadi Murwanto menyebut belanja negara pada Januari terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp502,26 miliar, serta TKD sebesar Rp3.257,74 miliar atau mencapai pertumbuhan sebesar 12,09% secara year on year (yoy).

“Belanja negara terealisasi Rp3.759,99 miliar atau tumbuh sebesar 9,17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/2/2025). 

Menurutnya belanja negara yang terealisasi secara optimal itu utamanya didorong oleh akselerasi penyaluran TKD di Sumsel yang mencapai Rp3,25 triliun. 

Kondisi itu didorong oleh akselerasi penyaluran dana desa sejak awal tahun, tersalurnya dana alokasi umum (DAU) block grant yang mencapai Rp1,73 miliar, serta DBH yang sebesar Rp637,37 miliar. 

“Relevan dengan itu pendapatan daerah dari dana transfer mengalami pertumbuhan 14,46% yoy yang didorong oleh pertumbuhan belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja hibah yang lebih besar dibandingkan dengan periode sebelumnya,” jelasnya. 

Lebih lanjut pihaknya mengharapkan kondisi tersebut dapat menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai kinerja APBN yang optimal 2025. 

“Kinerja belanja negara dan daerah yang tumbuh positif di awal tahun 2025 merupakan upaya dalam melindungi rakyat, menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung agenda pembangunan,” ujar Rahmadi.

Sementara itu, berdasarkan data yang diterima Bisnis, kinerja APBN di Sumsel masih tercatat defisit. Hal itu dilihat dari belanja negara yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang sebesar Rp1,19 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper