Bisnis.com, PEKANBARU – PT Hutama Karya (Persero) terus menggenjot pemeliharaan ruas tol utama di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) guna memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Salah satu fokus utama adalah perbaikan dan pemeliharaan di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), yang diperkirakan akan menjadi jalur utama pergerakan pemudik di wilayah Sumatra.
Pemeliharaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan mobilitas yang diprediksi mencapai lebih dari 3 juta pergerakan selama periode mudik. Sejalan dengan arahan pemerintah, Hutama Karya berkomitmen menjaga kualitas jalan tol agar tetap aman dan nyaman bagi pengguna jalan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyatakan pemeliharaan jalan dilakukan secara berkala dengan berbagai metode, termasuk Scrapping, Filling & Overlay (SFO) untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan serta rekonstruksi beton rigid pada titik-titik yang mengalami kerusakan signifikan.
“Tol Pekanbaru-Dumai merupakan salah satu ruas utama JTTS dengan volume lalu lintas tinggi, terutama saat arus mudik. Pemeliharaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Dia merincikan pemeliharaan di Tol Permai mencakup pekerjaan SFO di beberapa titik, antara lain KM 64+350 - KM 64+400 Jalur A, KM 66+770 - KM 66+820 Jalur A, KM 69+380 - KM 69+430 Jalur A, dan KM 78+300 - KM 80+600 Jalur A.
Baca Juga
Menurutnya pekerjaan ini ditargetkan rampung pada minggu kedua Maret 2025 atau sekitar 15 hari sebelum puncak arus mudik. Selama proses pemeliharaan, Hutama Karya menerapkan pengaturan lalu lintas dengan pemasangan rambu peringatan dari 1 kilometer sebelum titik pekerjaan agar pengguna jalan dapat menyesuaikan kecepatan dan tetap waspada.
“Kami mengimbau pengguna jalan agar lebih berhati-hati selama periode pemeliharaan ini dan mengikuti rambu-rambu yang telah dipasang,” tambah Adjib.
Sebagai bagian dari strategi percepatan pemeliharaan, Hutama Karya juga menambah jumlah Tim Inspeksi Pothole yang bertugas mendeteksi dan menangani lubang atau kerusakan di jalan tol. Dari sebelumnya hanya dua tim, kini jumlahnya ditingkatkan menjadi tiga tim untuk memastikan inspeksi lebih cepat dan responsif.
“Dengan adanya tambahan tim inspeksi, deteksi dan perbaikan dapat dilakukan lebih cepat, sehingga kondisi jalan tetap optimal menjelang arus mudik Lebaran 2025,” jelas Adjib.
Hutama Karya meminta maaf atas potensi ketidaknyamanan selama proses pemeliharaan berlangsung dan mengajak pengguna jalan untuk berpartisipasi dalam menjaga keamanan dengan melaporkan kondisi jalan yang berpotensi membahayakan melalui Call Center Hutama Karya atau media sosial resmi perusahaan.
Langkah percepatan pemeliharaan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk memastikan perjalanan mudik 2025 lebih aman dan lancar, sejalan dengan komitmen Hutama Karya dalam mendukung konektivitas nasional melalui infrastruktur berkualitas.