Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat bahwa pada Januari 2025, Riau mengalami deflasi sebesar 0,02% dibandingkan Desember 2024. Penyebab utama deflasi ini adalah diskon tarif listrik, yang mengalami penurunan harga hingga 10,11%.
Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi menjelaskan bahwa diskon listrik diberikan sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT PLN (Persero).
"Diskon listrik sebesar 50% diberikan kepada rumah tangga pelanggan PLN dengan daya di bawah 2.200 VA. Program ini berlaku selama Januari dan Februari 2025, sehingga menjadi penyumbang utama deflasi di Riau," ujarnya, Senin (3/2/2025).
Selain diskon listrik, sektor perumahan, air, dan bahan bakar rumah tangga juga berkontribusi terhadap deflasi di Riau. Dari sektor pangan, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya tomat, jengkol, sawi hijau, dan ikan tongkol.
Meskipun mengalami deflasi pada Januari, secara year-on-year (y-on-y) atau dibandingkan Januari 2024, Riau mengalami inflasi sebesar 1,12%.
Kelompok yang menjadi penyumbang utama inflasi tahunan adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,27%, terutama dari minyak goreng. Selain itu, inflasi juga terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,52% yang dipicu oleh kenaikan harga emas perhiasan.
Baca Juga
"Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga turut menyumbang inflasi dengan andil 0,34%, terutama dari komoditas nasi dengan lauk," pungkasnya.