Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak Cepat KEK Nongsa Gaet Investor Digital, Serap Investasi Hingga Rp3,7 Triliun

KEK Nongsa Digital Park (NDP) di Batam telah menggandeng 19 investor dengan nilai investasi sebesar Rp3,7 triliun hingga triwulan III/2024.
KEK Nongsa Digital Park di Batam. /BP Batam
KEK Nongsa Digital Park di Batam. /BP Batam

Bisnis.com, BATAM - Sejak diresmikan tahun 2022 kemarin, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) di Batam telah menggandeng 19 investor dengan nilai investasi sebesar Rp3,7 triliun hingga triwulan III/2024.

Adapun 19 investor di KEK yang dikelola oleh PT Taman Resor Internet (Tamarin) ini terdiri dari 13 Penanaman Modal Asing (PMA), 5 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan dari PT Tamarin sendiri.

Direktur Utama PT Tamarin Mike Wiluan mengatakan serapan tenaga kerja di KEK Nongsa sebanyak 4.952 hingga triwulan III/2024.

"KEK NDP telah ditetapkan sebagai kawasan khusus dengan salah satu kegiatan utama ekonomi digital. Kami berharap dapat berpartisipasi secara aktif dalam perkembangan industri digital di Indopnesia, yang diperkirakan akan mencapai nilai ekonomi US$82 miliar," katanya, Senin (6/1/2025).

Salah satu lini investasi terbesar di KEK NDP yakni data center. Hingga triwulan III/2024, ada 9 data center yang tengah berprogres. 

Mike menjelaskan 2 data center beroperasi bulan kemarin, 4 lagi tengah melakukan pekerjaan cut & fill, termasuk Pusat Data Nasional (PDN) 2 Komdigi, dan 3 data center lainnya mulai dibangun pada triwulan II/2025.

"Untuk investasi secara bertahap sampai dengan 2040, targetnya sebesar Rp40 triliun," imbuhnya.

Ia kemudian memerinci investasi tersebut terdiri dari 9 data center dengan nilai investasi Rp38 triliun, kemudian Rp2 triliun lagi berasal dari resor yang juga ada di dalam wilayah KEK NDP.

"Investor utama data center di KEK NDP itu, GDS Shanghai (China), Princeton Digital Group (Singapura), BWD (Selandia Baru), Gaw Cap (Hongkong), dan Komdigi," jelasnya.

9 data center ini diprediksi akan menggunakan daya listrik mencapai 550 MVA. Tingginya minat investasi asing untuk membangun data center di KEK NDP ini merupakan peluang besar dalam negeri untuk memenuhi permintaan akan produk dan layanan digital.

"Hal ini juga membuka peluang baru bagi munculnya inovasi-inovasi di bidang digital, penyediaan infrastruktur digital, peningkatan literasi digital dan vokasi di bidang IT, serta pembentukan ekosistem startup," ucapnya.

Menurut Mike, Batam saat ini masih ideal untuk pengembangan industri digital. Namun masih ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar hal tersebut bisa berjalan lancar.

"Pembangunan sektor digital perlu infrastruktur utama dengan redundancy sangat tinggi untuk penuhi kebutuhan listrik, air, dan kabel fiber optik yang terhubung dengan jaringan internasional," paparnya.

Kelengkapan infrastruktur digital tersebut diperlukan agar bisa menarik lebih banyak investor di sektor digital, terutama untuk pembangunan data center hub yang diharapkan bisa membawa multiplier effectr bagi perekonomian digital di Indonesia.

Batam saat ini tengah menghadapi persaingan regional dengan data center hub di Johor Bahru Malaysia, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat.

"Pemerintah Malaysia banyak memberi insentif termasuk potongan harga listri untuk pelaku data center yang berinvestasi di Johor, sedangkan di Batam masih harus membayar harga listrik premium sehingga hal ini menurunkan daya saing," ungkapnya.

Saat ini Johor memang tengah diserbu raksasa teknologi terkemuka dunia, seperti Google, Amazon, Nvidia, hingga Alibaba yang ramai-ramai bangun data center disana.

"Dalam 3 tahun terakhir, Johor telah menarik sekitar 50 proyek data center. Malaysia diprediksi akan menjadi pasar data center terbesar kedua di dunia dalam lima tahun ke depan," paparnya.

Untuk menambah daya saing KEK NDP, PT Tamarin telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) serta Nota Kesepahaman untuk penyediaan Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mendukung kebutuhan listrik di KEK NDP.

PJBTL ini menyangkut kerja sama penyaluran lsitrik dengan kapasitas 369 MVA hingga tahun 2031. Saat ini, PT Tamarin telah menyambungkan tenaga listrik dengan kapasitas 2x30 MVA, dan permintaan untuk data center diperkirakan akan melonjak menjadi 1.064 MVA hingga tahun 2031. 

PLN Batam juga berkomitmen untuk menyediakan EBT dengan kapasitas mencapai 825 MW hingga tahun 2033, sebagai bagian dari upaya mendukung agenda keberlanjutan nasional menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. 

Mike mengungkapkan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung upaya global mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan saya saing Batam.

"KEK Nongsa merupakan Kawasan strategis dalam mengembangkan ekonomi digital dan data center di Indenesia. Kita semua tahu kebutuhan energi di kawasan ini sangat besar. Oleh karena itu memastikan pasokan listrik yang efisien dan ramah lingkingan adalah tugas yang sangat penting," ungkapnya.

BP Batam juga terus membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung mobilitas menuju KEK di Batam, mulai dari Bundaran Punggur, pelebaran jalan protokol, hingga Flyover Sungai Ladi.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyebut kehadiran KEK memberikan dampak positif bagi Batam, baik dari segi pembangunan, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, hingga tersedianya lapangan pekerjaan dengan multiplier efek positifnya.

"KEK Nongsa hadir ntuk memberikan keleluasaan investasi di bidang industri digital. Kawasan ini juga membuka peluang dan meningkatkan iklim investasi di Batam dengan menarik investor dari luar," ujarnya.

Berdasarkan data terakhir dari BP Batam hingga semester I/2024, realisasi investasi dari dua KEK di Batam telah mencapai Rp3,85 triliun, yang menyumbang 31,19% dari total realisasi investasi Batam sebesar Rp12,31 triliun.

Investasi tersebut disumbangkan olek KEK NDP sebesar Rp2,96 triliun dan Rp884 miliar dari KEK Batam Aero Technic di Bandara Hadim.

Adapun komitmen investasi secara keseluruhan di tiga KEK yakni sebesar Rp54,1 triliun, terdiri dari KEK Batam Aero Technic sebesar Rp7,29 triliun hingga 2030, lalu KEK Nongsa sebesar Rp39,9 triliun hingga 2024 dan KEK Kesehatan sebesar Rp6,91 triliun hingga 2032.

Ada lima target utama dari realisasi investasi KEK di Batam, yakni peningkatan investasi asing dan domestik, diversifikasi kegiatan usaha untuk penciptaan pusat pertumbuhan ekonomi baru, pembangunan ekonomi dan wilayah berkelanjutan, transfer teknologi dan peningkatan kualitas SDM, serta meningkatkan konektivitas wilayah baik nasional maupun internasional.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper