Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Banjir Bandang Sarulla: 200 Rumah Terendam Lumpur, 500 Orang Mengungsi

BPBD memaparkan jumlah rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pahae Jae bertambah, mencapai 200 rumah per 1 Januari 2025.
Ilustrasi dampak banjir bandang./BNPB
Ilustrasi dampak banjir bandang./BNPB

Bisnis.com, MEDAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) memaparkan jumlah rumah warga yang terendam lumpur dan material lain akibat banjir bandang di Kecamatan Pahae Jae bertambah, mencapai 200 rumah per 1 Januari 2025.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Taput Frisca Sianturi mengatakan bahwa peningkatan jumlah rumah warga yang terdampak banjir bandang seiring dengan proses pendataan yang terus dilakukan pihaknya bersama pemerintah desa/ kelurahan setempat.

Frisca menyampaikan, berdasarkan laporan dari aparatur desa setempat saat ini tercatat telah 153 KK yang terkena dampak banjir lumpur bercampur material batu hingga batang pohon yang dibawa arus sungai Aek Sarulla, dengan total pengungsi diperkirakan telah lebih dari 500 jiwa.

“Semula, data yang kami terima itu ada 141 KK yang terdampak dari tiga lokasi. Per 31 Desember malam, Pak Lurah menginformasikan ada tambahan 12 KK lagi dari Kelurahan Pasar Sarulla, sehingga total ada 153 KK yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pahae Jae ini,” kata Frisca saat dihubungi Bisnis, Rabu (1/1/2025).

Dikatakan Frisca, proses pendataan menghadapi hambatan lantaran material berupa lumpur dan pasir, bongkahan batu, ranting-ranting kayu, hingga batang- batang pohon berukuran besar yang dibawa luapan sungai Aek Sarulla menutupi akses jalan, termasuk beberapa area jalan lintas nasional.

Kedalaman lumpur sisa kedahsyatan banjir bandang yang menerjang Pahae Jae Minggu (29/12/2024) petang diperkirakan lebih dari 1 meter.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir bandang yang menerjang 1 kelurahan dan 2 desa di Kecamatan Pahae Jae ini. Frisca menyebut saat ini pihaknya fokus pada pembersihan material yang melumpuhkan akses jalan, di samping menyiapkan dan terus memantau kebutuhan untuk 500-an warga yang mengungsi.

Pemerintah desa setempat, TNI/ Polri/ serta masyarakat turut serta bergotong royong membersihkan material banjir bandang.

“Kondisi sekarang, kami masih fokus pada pembersihan material seperti kayu, batu, juga batang pohon. Yang paling dibutuhkan saat ini, alat berat untuk pembersihan material ini. Karena kedalaman lumpur diperkirakan sekitar 1 sampai 2 meter,” ujar Frisca.

Sebelumnya, Kelurahan Pasar Sarulla dan dua desa lain yakni Parsaoran Samosir dan Parsaoran Nainggolan di Kecamatan Pahae Jae Tapanuli Utara diterjang banjir bandang pada Minggu (29/12/2024) petang sekitar pukul 18.30 WIB. BPBD Taput menyebutkan bahwa bencana dahsyat itu akibat cuaca ekstrim dan curah hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan debit air sungai Sarulla meninggi dan meluap.

Data awal yang dirilis BPBD Taput pada Senin (30/12/2024) melalui laman resminya menyebut, sekitar 15 rumah masyarakat rusak, lebih kurang 140 rumah terendam, dan akses jalan lumpuh tertutup material banjir bandang. Kelurahan Pasar Sarulla menjadi lokasi yang cukup parah terkena muntahan banjir bandang, dengan data awal menyebut sekitar 80 rumah terdampak. (K68)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper