Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat inflasi year on year (y-on-y) pada November 2024 sebesar 0,87% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,32.
Inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan dengan angka 2,32% dan IHK 105,49, sementara inflasi terendah tercatat di Kampar sebesar 0,34% dengan IHK 107,03.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi menjelaskan inflasi tahunan ini dipicu oleh kenaikan harga pada tujuh kelompok pengeluaran utama.
"Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat kenaikan tertinggi sebesar 8,09%. Disusul kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 2,67%, serta kelompok pendidikan naik 1,99%," ujarnya, Selasa (3/12/2024).
Kelompok lainnya yang mengalami kenaikan adalah rekreasi, olahraga, dan budaya (1,45%), transportasi (1,06%), kesehatan (0,87%), serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,72%).
Namun, beberapa kelompok pengeluaran justru mencatat deflasi, seperti pakaian dan alas kaki (-0,83%), makanan, minuman, dan tembakau (-0,59%), informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (-0,26%), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (-0,01%).
Baca Juga
Secara month to month (m-to-m), Provinsi Riau mencatat inflasi sebesar 0,43% pada November 2024. Sementara itu, inflasi year to date (y-to-d) mencapai 0,62%.
Asep menekankan bahwa pemantauan harga barang dan jasa akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Riau.
"Kenaikan harga di beberapa kelompok pengeluaran perlu menjadi perhatian bersama, terutama untuk menjaga daya beli masyarakat," pungkasnya.