Bisnis.com, PALEMBANG – Platform Pasar Digital (PaDi) UMKM dinilai tidak hanya memfasilitasi akses UMKM ke pasar, terutama BUMN, tetapi juga mempercepat transformasi digital, membantu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan bisnis.
“PaDi UMKM berupaya membangun sebuah ekosistem secara end-to-end, mulai dari memberi akses pasar lewat platform digital dan event offline hingga edukasi melalui berbagai program untuk memastikan UMKM bisa naik kelas,” ujar CEO PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadan, dalam keterangan pers.
Menurutnya, kemandirian UMKM melalui teknologi digital semakin berkembang pesat seiring dengan meningkatnya adopsi internet dan inovasi teknologi di berbagai sektor.
Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk lebih mandiri, terutama dalam hal pemasaran, operasional, dan pengelolaan keuangan. Dengan akses ke platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi pembayaran digital, UKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa bergantung sepenuhnya pada toko fisik atau perantara, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Selain itu, teknologi digital juga memberikan solusi untuk berbagai tantangan bisnis, seperti manajemen stok, pemesanan, dan layanan pelanggan. Berbagai aplikasi manajemen bisnis dan perangkat lunak akuntansi membantu pelaku UKM dalam mengelola operasional dan keuangan secara transparan dan efisien.
Dengan begitu, mereka dapat mengoptimalkan produksi dan distribusi tanpa harus bergantung pada sistem konvensional. Teknologi ini memungkinkan UKM untuk lebih cepat merespons permintaan pasar dan mengurangi risiko keterlambatan dalam rantai pasok.
Baca Juga
Lebih lanjut, keberadaan teknologi finansial (fintech) juga memperkuat kemandirian UKM melalui akses pembiayaan yang lebih mudah, seperti layanan pinjaman online dan platform crowdfunding. Tanpa harus bergantung sepenuhnya pada perbankan tradisional, UKM dapat memperoleh modal kerja untuk ekspansi bisnis.
Digitalisasi UMKM juga mendorong inovasi produk dan pemasaran melalui platform online, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing dan kemampuan bertahan UKM dalam kondisi pasar yang dinamis. Dengan semua manfaat tersebut, teknologi digital menjadi kunci bagi kemandirian dan keberlanjutan UKM di era ekonomi modern.
Mengutip Antara, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengungkapkan nilai produk dalam negeri BUMN pada 2023 meningkat hingga Rp917,2 triliun atau 67% dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga dengan nilai belanja BUMN pada UMKM yang meningkat pesat mencapai 57%. Pencapaian ini tak terlepas dari inisiatif pengembangan PaDi UMKM selama empat tahun ke belakang.
PaDi UMKM merupakan inisiatif pemerintah yang dirancang untuk memperkuat ekosistem UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital.
PaDi UMKM memang acap melaksanakan kegiatan, seperti expo, bazaar, conference, business matching yang mempertemukan UKM dengan pembeli, dalam hal ini perusahaan dan BUMN secara langsung.
Hingga saat ini, PaDi UMKM telah berhasil menarik partisipasi dari 117.860 UMKM yang bergabung di platform ini. Melalui dukungan tersebut, nominal transaksi tercatat telah mencapai Rp7 triliun dalam rentang waktu 2020 hingga 2024.