Bisnis.com, PALEMBANG – Sejak ditutupnya penerbangan internasional di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Provinsi Sumatra Selatan tercatat nihil.
Kondisi itu semakin diperparah dengan adanya keputusan pencabutan status bandara tersebut yang tidak lagi menjadi bandara internasional.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatra Selatan (Sumsel) Pandji Tjahjanto mengakui penutupan dan pencabutan status bandara internasional itu memang cukup memengaruhi kondisi pariwisata di Sumsel.
Para wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Bumi Sriwijaya harus terlebih dahulu transit di bandara lain, seperti Bandara Halim Perdana Kusuma (HLP) dan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Sehingga, para turis yang mendarat di Sumsel tidak lagi tercatat sebagai wisatawan mancanegara.
“BPS [Badan Pusat Statistik] itu mencatat para wisatawan mancanegara di kedatangan internasional. Karena kita [SMB II] tidak lagi berstatus internasional, jadi mereka kebanyakan mampir dulu ke Jakarta atau Batam. Jadi tidak tercatat sebagai wisatawan mancanegara,” jelasnya, Rabu (23/10/2024).
Sementara itu, berdasarkan hasil catatan di imigrasi, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Sumsel sepanjang tahun 2023 mencapai kisaran 390 orang.
Baca Juga
“Ya, jadi sebenarnya yang datang ke Sumsel baik itu ke Kota Palembang, Musi Banyuasin, Muara Enim dan sebagainya itu cukup banyak. Tapi, ya, masalahnya pencatatannya di kantor imigrasi,” kata Pandji.
Ke depan untuk mengetahui perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara, pihaknya akan menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten kota, agar dapat melakukan pendataan turis asing yang berkunjung di wilayah itu.
“Nanti bisa kita koordinasikan dengan pihak hotel, misalnya, untuk mencatat berapa banyak tamu yang menginap dengan menunjukkan paspor,” pungkasnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan menargetkan sebanyak 10 juta wisatawan nusantara (wisnus) di wilayah itu hingga akhir tahun ini.
"Kami menargetkan sebanyak 10 juta wisnus pada 2024. Hingga Juli 2024 jumlah wisnus telah mencapai kurang lebih 8,8 juta pengunjung," kata Plt Kadisbudpar Sumsel Pandji Tjahtanto di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumsel hanya sebanyak 3,3 juta pada 2023. Jumlah itu lebih kecil jika dibandingkan dengan 2024.
"Untuk jumlah tempat wisata di Sumsel ini tercatat 1.072 yang terdiri dari wisata alami dan buatan. Namun, beberapa tempat wisata masih belum dikelola pemerintah daerah,” jelasnya.