Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemain Baterai Lithium China Segera Bangun Hilirisasi Timah di Batam

Rencana investasi CNGR di Indonesia mencapai US$7 miliar, dan diperkirakan akan menyerap sebanyak 8.000 pekerja.
Vice President CNGR, Zhu Jiangang bersama Kabiro HPP BP Batam, Ariastuty Sirait. /BP Batam
Vice President CNGR, Zhu Jiangang bersama Kabiro HPP BP Batam, Ariastuty Sirait. /BP Batam

Bisnis.com, BATAM - Pemasok global baterai lithium asal Tiongkok, CNGR Advanced Material Co.Ltd segera ekspansi ke Batam. Perusahaan ini memang tengah gencar-gencarnya melebarkan sayapnya ke luar negeri.

Sebelum Indonesia, CNGR telah membuka pabrik di Finlandia dan Maroko. Vice President CNGR Zhu Jiangang menyebut CNGR telah eksis di sejumlah negara Eropa lainnya, Amerika, Jepang dan Korea Selatan.

Adapun rencana investasi CNGR di Indonesia mencapai US$7 miliar, dan diperkirakan akan menyerap sebanyak 8.000 pekerja. Kemungkinan besar di Batam, CNGR akan membangun pabrik di Kawasan Industri Tunas. Mereka akan fokus pada industri hilirisasi timah.

"Kami melihat potensi pasar di Batam yang cukup besar. Makanya kami ingin tahun lebih lanjut bagaimana proses investasi beserta dokumen pendukung yang diperlukan di sini," katanya usai mengunjungi Gedung Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (30/9/2024).

Menurut Zhu, ada beberapa hal yang perlu mereka ketahui tentang Batam sebelum memutuskan berekspansi, antara lain mekanisme impor-ekspor, pengelolaan limbah, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami sangat mengapresiasi penjelasan BP Batam seputar mekanisme investasi industri timah beserta dokumen yang diperlukan. Kami berharap rencana ini dapat terwujud segera," ungkapnya.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyambut positif rencana investasi tersebut

Ia menyatakan kesiapan BP Batam untuk mendukung penuh rencana berusaha CNGR. "Salah satu tugas BP Batam adalah meningkatkan realisasi investasi. Jadi jangan khawatir, kami mendukung rencana hilirisasi timah CNGR di Batam sesuai peraturan yang berlaku," ucapnya.

Hilirisasi timah memang mulai merambah di Batam. Sebelumnya, pengusaha kelas kakap Hashim Djojohadikusumo tengah membangun pabrik timah di Batam bernama PT Solden Tin Andalan Indonesia (Stania). Nilai investasi awal sebesar Rp400 miliar. 

Stania fokus pada produksi solder, dengan target sebesar 2.000 ton per tahun. Stania merupakan anak perusahaan dari Arsari Tambang (Arsari Group). 

Hashim, yang merupakan komisaris utama Arsari Group, mengatakan target fase pertama dari produksi 2.000 ton solder, yakni meraup omset sebesar Rp1,2 triliun.

Solder buatan Stania berbahan dasar timah, mulai dari solder wire hingga solder paste. Timahnya berasal dari Pulau Bangka, yang dikelola oleh Arsari Tambang.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper