Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinas Pertanian Sumsel Sebut Alihfungsi Lahan Masih Relatif Kecil

Sebagian besar lahan yang semula dari padi dikonversi menjadi lahan karet, justru sudah mulai dikembalikan lagi untuk menanam padi.
Petani membajak sawah yang akan ditanami padi/Bisnis
Petani membajak sawah yang akan ditanami padi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG -- Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Selatan (Sumsel) Bambang Pramono menyebut alih fungsi lahan pertanian menjadi tanaman perkebunan lainnya di wilayah tersebut relatif kecil.

"Untuk lahan alih fungsi (pertanian), Sumsel termasuk kecil," ujarnya, Kamis (19/9/2924).

Menurutnya, sebagian besar lahan yang semula dari padi dikonversi menjadi lahan karet, justru sudah mulai dikembalikan lagi untuk menanam padi. 

Hal itu dibuktikan dari peningkatan luas bahan baku sawah di Sumsel yang tercatat kedua tertinggi dibandingkan provinsi lain.

"Posisi kita kedua tertinggi yang meningkat setelah Kalimantan Selatan," kata Bambang.

Dia memerinci untuk lahan baku sawah nasional yaitu 7,4 juta hektare atau berkurang 70.000 hektare. Sedangkan Sumsel diketahui bertambah seluas 48.880 hektare.

Oleh karena itu, lanjut Bambang, PR yang harus ditindaklanjuti yakni mengidentifikasi lahan-lahan yang dianggap sawah untuk segera diolah dan ditanami.

"Jadi itu (identifikasi) menjadi PR sampai akhir tahun," tutupnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, menyoroti kondisi beberapa lahan sawah di wilayah tersebut yang mulai dikonversikan menjadi tanaman sawit.

"Saya lihat kemarin sekaligus pada saat monitoring karhutla, ternyata lahan-lahan (sawah) yang di sekitar itu kan lebih mudah dilihat tiba tiba sudah ditanam sawit," ungkapnya belum lama ini.

Dia menilai, kondisi tersebut patut menjadi perhatian dan ditindaklanjuti untuk mengatur keseimbangan antara ekspansi sektor kelapa sawit dengan lahan pertanian produktif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper