Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gas Melon Langka di Batam, Pertamina Tambah Pasokan Sebanyak 24.080 Tabung

Kelangkaan gas melon terjadi di Batam, sehingga terjadi antrean pembelian di sejumlah lokasi padat penduduk, seperti di Bengkong.
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, BATAM - Kelangkaan gas melon terjadi di Batam, sehingga terjadi antrean pembelian di sejumlah lokasi padat penduduk, seperti di Bengkong. 

Merespons kondisi tersebut, Pertamina menegaskan bahwa stok LPG 3 kg aman di Batam. Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap wilayah yang mengalami kelangkaan gas melon.

"Mengenai masyarakat yang tidak mendapatkan gas elpiji 3 kg merupakan sektoral, beberapa titik saja. Dan saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk memastikan distribusi elpiji bersubsidi berjalan lancar," katanya, Selasa (17/9/2024).

Pertamina, Pemko Batam dan Hiswana Migas telah melakukan penambahan alokasi gas elpiji tahap pertama pada 16 September 2024 kemarin di tiga titik Kecamatan Bengkong dan Kecamatan Batam Kota. Sementara penambahan alokasi tahap Kedua akan dilaksanakan pada 18 September 2024 dengan titik lokasi di Kecamatan Batuaji, Kecamatan Sekupang dan Kecamatan Sagulung.

"Tahap pertama kemarin sudah berjalan di tiga lokasi dengan total penambahan sebanyak 4.480 tabung dan akan dilanjutkan di Batuaji, Sekupang dan Sagulung," ucapnya lagi.

Sales Area Manager Kepulauan Riau (Kepri) Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko mengatakan secara keseluruhan pihaknya juga menyalurkan fakultatif tambahan untuk ke seluruh pangkalan di Batam sebanyak 24.080 tabung.

"Silakan melakukan pembelian LPG sesuai dengan reguler normal, tidak perlu panik, karena permasalahan di beberapa titik yang terindikasi masalah sudah kita atasi melalui fakultatif dan operasi pasar yang kita jalankan," katanya.

Pertamina dan Pemko Batam pernah melakukan sidak baru-baru ini dan mendapati masih banyak pemilik usaha binatu di Batam yang masih menggunakan gas melon dalam menjalankan usahanya. 

"Dari hasil sidak, masih ditemukan banyak usaha laundry yang menggunakan LPG subsidi. Ditemukan sekitar tujuh usaha laundry aktif menggunakan gas elpiji 3 kg," ungkapnya.

Seperti yang diketahui, terdapat beberapa usaha yang dilarang untuk menggunakan LPG bersubsidi yang tertuang dalam surat edaran Direktur Jenderal Migas No.B-2461/MG.05/DJM/2022. Beberapa usaha yang dilarang itu antara lain, hotel, restoran, usaha penatu, peternakan, tani tembakau, batik, usaha jasa las dan lain-lain.

"Karena pada dasarnya LPG bersubsidi 3 kg merupakan upaya pemerataan akses energi bagi masyarakat sehingga peruntukannya pun harus tepat sasaran. Peran masyarakat, pemerintah dan stakeholder lainnya dibutuhkan untuk melakukan pengawasan," paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam Gustian Riau mengatakan tidak ada kelangkaan gas elpiji di Batam.

"Armada laut yang digunakan untuk distribusikan gas elpiji dari Tanjunguban, Bintan mengalami kesulitan berlayar karena cuaca buruk. Kalau untuk stok, masih cukup hingga Desember 2024," paparnya.

Selain faktor cuaca, Gustian menyebut sejumlah pangkalan di Batam mengalami kekosongan pasokan, karena sedang dikenakan sanksi oleh Pertamina. Sanksi ini dijatuhkan karena pangkalan tersebut belum menyerahkan laporan penjualan secara tepat waktu sesuai prosedur.

Gustian juga memastikan bahwa pendistribusian gas elpiji 3 kg akan segera kembali normal dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta agar tidak perlu khawatir, karena stok masih cukup hingga akhir tahun.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper