Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Ekonomi Peternak, Pemprov Sumbar Salurkan 787.500 Ekor Unggas

Data Disnak Keswan Sumbar mencatat bantuan unggas yang sudah disalurkan yakni 787.500 ekor unggas, terdiri dari ayam, itik, puyuh.
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha
Peternak memberi pakan pada ayam ras petelur di Serpong, Tangerang Selatan. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi peternak yang ada di daerah itu melalui bantuan ternak yang dilakukan secara berkesinambungan sejak 2022 hingga sekarang.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Sumbar, Sukarli mengatakan melihat dari data sejak tahun 2022 hingga kondisi terakhir di 2024 ini di distribusi bantuan unggas kepada peternak jumlahnya hampir mencapai satu juta ternak unggas.

"Dari semua bantuan itu, secara umum bisa dikelola masyarakat dengan baik, sehingga berdampak positif terhadap kesejahteraan peternak, dan hal ini memang sesuai harapan kami," katanya, Selasa (17/9/2024).

Dia menyampaikan bantuan yang didistribusikan tersebut tidak hanya sekedar dilepas begitu saja, tapi Pemprov selalu memantau dan evaluasi, melalui peran 35 penyuluh peternakan yang berjibaku di seluruh kabupaten dan kota untuk mendampingi peternak agar ternaknya berkembang dengan baik.

Data Disnak Keswan Sumbar mencatat bantuan unggas yang sudah disalurkan yakni 787.500 ekor unggas. Jumlah itu terdiri dari bantuan pada 2022 dengan rincian ayam 70.000 ekor untuk 70 kelompok, dengan skema peruntukan masing-masing kelompok 1.000 ekor. 

Kemudian untuk bantuan itik 90.000 untuk 90 kelompok dengan masing-masing kelompok 1.000 ekor. Bantuan ternak puyuh 150.000 ekor untuk 15 kelompok masing-masing kelompok 10.000 ekor.

Selanjutnya data penyaluran pada 2023 itu, ada bantuan ayam sebanyak 180.000 ekor untuk 360 kelompok masing-masing kelompok 500 ekor. Bantuan itik  85.000 ekor untuk 70 kelompok masing-masing kelompok sebanyak 500 ekor dan ternak puyuh sebanyak 100.000 ekor untuk 10 kelompok yang masing-masing kelompok mendapat 10.000 ekor.

Pada 2024 bantuan ayam sebanyak 75.000 ekor untuk 150 kelompok dengan masing-masing kelompok mendapat 500 ekor. Kemudian bantuan itik sebanyak 37.000 ekor untuk 75 kelompok dengan masing-masing 500 ekor. Bantuan ternak puyuh sebanyak 50.000 ekor untuk 10.000 kelompok masing-masing 5.000 ekor.

"Bahkan untuk bantuan di tahun 2025 mendatang juga tersedia kuotanya yakni masing-masing ternaknya itu 20.000 ayam, 20.000 itik dan 10.000 puyuh. Jadi kami perkirakan pada 2026 bantuan unggas bisa mencapai satu juta," tegasnya.

Dia menjelaskan dalam penyaluran bantuan tersebut, Pemprov Sumbar menggunakan skema menampung proposal permohonan dari masyarakat. 

Dimana untuk permohonan dapat disampaikan melalui Dinas Peternakan kabupaten dan kota, juga bisa langsung ke Disnak dan Keswan Sumbar. Untuk bantuan tersebut diberikan dalam bentuk kelompok usaha. 

Kemudian masyarakat diminta untuk berkelompok, selanjutnya kelompok juga terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan). 

"Mereka nantinya akan diverifikasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian dan Peraturan Gubernur," jelas dia.

Menurutnya apabila sudah memenuhi syarat, maka bantuan dapat disalurkan. Mereka yang mendapatkan bantuan nantinya akan mengelola ternak unggas dalam dua metode.

"Metode tersebut juga sesuai dengan yang ditetapkan oleh kabupaten dan kota. Metode pertama adalah dengan sistem pengelolaan koloni, metode lainnya dengan disebar pada masing-masing anggota," sebutnya.

Setelah bantuan sampai pada masyarakat, lanjut dia, ternak akan diawasi oleh penyuluh. Peternak bisa menyusun manajemen pengelolaan sendiri. Terutama kapan saatnya memanen dan kapan saatnya untuk pengembangan populasi.

"Jadi mereka tidak kami tuntut untuk merawat terus menerus. Tapi ada waktunya mereka harus memanen sehingga bisa dimanfaatkan untuk operasional dan pakan," ujarnya.

Menurutnya khusus bantuan ayam, diserahkan ada petani pada umur 8 sampai 10 minggu. Sehingga begitu sampai di masyarakat tidak lama langsung bertelur. Ayam itu nantinya bisa berproduksi telur hingga 2 tahun.

Selain itu untuk itik diserahkan pada umur 10 sampai 12 minggu, sampai di masyarakat langsung bertelur. Lama produksi telur itik juga sama dengan ayam sekitar 2 tahun. 

Lalu untuk ternak puyuh diserahkan pada masyarakat pada umur 31 sampai 35 hari, maka langsung bertelur. Puyuh juga bisa bertelur hingga 2 tahun. 

"Jika dirawat dengan baik afkirnya sekitar 2 tahun, jadi cukup lama masyarakat dapat menikmati dari bibit awal. Kalau mereka mengembangkan pada generasi berikutnya, inilah yang kita harapkan dapat meningkatkan populasi," ujarnya.

Dengan turus bergeraknya penyaluran bantuan unggas selama 3 tahun berturut-turut, Pemprov Sumbar melihat turut berdampak pada perekonomian masyarakat atau peternak yang mendapatkan manfaat dari bantuan unggas tersebut. 

"Dengan demikian ada dorongan untuk meningkatkan populasi dengan munculnya permintaan mesin penetas, mesin pengolahan kompos dan mesin pemotong rumput," katanya.

Untuk diketahui, selain unggas Pemprov Sumbar juga mengalokasikan bantuan lainnya. Seperti kambing dan sapi. Hanya saja jumlah tidak banyak seperti unggas, mengingat masih ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), akibatnya lalu lintas sapi terbatas.

Tercatat, bantuan sapi baru mulai disediakan pada 2024 dengan total 100 ekor untuk 10 kelompok. Dengan peruntukan 10 ekor masing-masing kelompok. Kemudian kambing, bantuan ini baru tersedia pada 2023 dengan jumlah 2.000 ekor untuk 40 kelompok, masing-masing kelompok mendapat 50 ekor.

Kemudian pada 2024 dialokasikan sebanyak 600 ekor untuk 20 kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan sebanyak 30 ekor.

Bantuan lainnya pada 2023 ada 8 unit mesin pengolah kompos untuk 8 kelompok. Ditambah 10 tetas untuk 7 kelompok, 10 unit mesin pencacah sawit untuk 10 kelompok, 5 paket mesin pemotong rumput untuk 5 kelompok. 

Selanjutnya pada 2024 Pemprov Sumbar kembali menyalurkan bantuan untuk 12 unit mesin pengolah kompos untuk 12 kelompok dan 43 unit mesin tetas untuk 43 kelompok.

"Jadi kami perkirakan dengan bertambahnya permintaan alat tetas ini ada dorongan masyarakat untuk meningkatkan populasi unggas," tegasnya.

Dia berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan peternak, dan kemudian didorong terciptanya swasembada pangan berbahan hewani.

Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan usaha masyarakat di Sumbar pada umumnya berada pada sektor pertanian, yakni berkebun, bertani dan beternak. 

"Kami sangat berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak. Karena bertani dan beternak bukan hanya persoalan pendapatan masyarakat petani saja, tapi juga dapat menunjang ketersediaan pangan," sebutnya.

Menurut Mahyeldi memperhatikan kesejahteraan petani dan peternak itu tidak hanya semata memperhatikan kesejahteraan mereka saja. Tapi ada dampak lain yang dituju, yakni ketersediaan pangan. 

"Jadi tidak hanya memastikan ketersediaan pangan dari tanaman pangan saja, tapi juga turut memastikan ketersediaan bahan pangan hewani," katanya.

Dengan begitu, Pemprov Sumbar setiap tahun mengalokasikan anggaran cukup besar pada sektor ini. Selain itu juga menjemput sejumlah anggaran sektor peternakan dari Kementerian Pertanian.

"Alhamdulillah dengan bantuan unggas tersebut, masyarakat kita sudah mulai menikmati hasilnya. Selain pendapatan tapi juga kebutuhan protein masyarakat terjaga," ucapnya.

Dia menyampaikan dengan terpenuhinya protein masyarakat maka kualitas hidup masyarakat juga akan lebih baik. Angka stunting dapat ditekan, tingkat kecerdasan anak-anak Sumbar nantinya meningkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper