Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buat Hujan Buatan, BPBD Riau Sudah Semai 1 Ton Garam

BPBD Riau sudah memulai program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak akhir pekan lalu, sebagai upaya mengatasi bencana kabut asap di wilayah itu.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat pihaknya sudah memulai program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak akhir pekan lalu, sebagai upaya mengatasi bencana kabut asap di wilayah itu.

Kepala Bidang Kedarutatan BPBD Riau Jim Gafur mengatakan sehari sebelumnya sudah menjalankan operasi TMC di Pelalawan, kemudian di wilayah Siak dan Bengkalis.

"Total garam yang sudah disemai di tiga wilayah tersebut mencapai 1 ton atau 1.000 kg. Terkait keberhasilan TMC ini sangat bergantung kepada potensi awan yang mampu menghasilkan hujan," ujarnya, Senin (9/10/2023).

Untuk memaksimalkan hujan buatan itu, tim pelaksana telah melakukan pengamatan cuaca, sehingga diharapkan dari program tersebut dapat mendorong tingkat keberhasilannya.

Jim menyebutkan untuk pelaksanaan operasi hujan buatan ini, dilakukan oleh Smart Cakrawala Aviation dengan menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6, sedangkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertindak sebagai supervisor pelaksanaannya.

Dengan dimulainya TMC ini, diharapkan dapat membantu meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di Riau. 

Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi dampak kabut asap yang telah melanda wilayah tersebut selama sepekan terakhir. Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menjaga kualitas udara dan lingkungan hidup di Riau.

Sementara itu secara nasional, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan BNPB bersama kementerian dan lembaga lainnya telah melakukan TMC sebanyak 271 kali sejak April 2023 lalu, di beberapa wilayah prioritas sebagai bagian dari upaya penanggulangan karhutla.

Suharyanto menjelaskan hingga saat ini, BNPB telah melaksanakan TMC sebanyak 271 kali dalam rangka pemadaman karhutla. Namun, pertumbuhan awan hujan yang signifikan terjadi hanya beberapa kali, meskipun telah ada beberapa keberhasilan dalam memicu terjadinya hujan.

"Ketika melihat data, terdapat beberapa keberhasilan, seperti di Riau, yang mengalami hujan pada 7 hingga 12 Oktober. Selanjutnya, di Jambi, Alhamdulillah telah turun hujan pada 6 Oktober 2023. Di Kalimantan Selatan, yang menjadi khawatir karena sekitar Bandara Banjarbaru sering terjadi kebakaran, juga mengalami hujan cukup deras pada 8 Oktober lalu," jelasnya.

Suharyanto berharap dengan bantuan TMC, khususnya dalam kondisi di mana pertumbuhan awan hujan signifikan, pemadaman karhutla dapat dipercepat di beberapa wilayah yang terkena dampak. Pihaknya juga mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah untuk segera mengajukan kebutuhan terkait penanganan karhutla di wilayah masing-masing.

"Kepala daerah, Pangdam, Kapolda, jika masih diperlukan, dapat segera mengajukan permohonan sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper