Bisnis.com, PEKANBARU - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Riau menyatakan pemerintah pusat telah merealisasikan belanja untuk sejumlah sektor yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Riau.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Riau, Agnes Sediana mengatakan beberapa sektor dan alokasi anggaran yang berhasil direalisasikan terbagi ke dalam 5 sektor utama.
"Pertama, untuk sektor Kesehatan reealisasinya mencapai Rp90,80 miliar atau 37,11 persen. Beberapa program terkait kesehatan telah dijalankan seperti di BKKBN," ungkapnya Jumat (28/7/2023).
Dia memerinci anggaran yang digunakan di sektor kesehatan, misalnya, untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Reproduksi dengan memberikan dukungan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) senilai Rp9,15 miliar untuk penyediaan fasilitas kesehatan dan alat/obat kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Selain itu, alokasi senilai Rp1,2 miliar digunakan untuk pengawasan dan pengendalian produk sampel obat, kosmetik, dan kesehatan.
Kedua, di sektor ketahanan pangan dengan realisasi Rp128,87 miliar atau 33,53 persen. Dana ini dialokasikan untuk pengadaan bantuan pupuk NPK dan benih budi daya padi kaya gizi senilai Rp1,91 miliar, pengadaan benih sagu dan sarana pengolahan sagu di Kepulauan Meranti senilai Rp 590 juta.
Baca Juga
Lalu, pengadaan sarana pengolahan sagu dan pupuk organik padat dan NPK di Kabupaten Kepulauan Meranti senilai Rp1,67 miliar, serta pemeliharaan berkala daerah irigasi rawa di Kabupaten Siak senilai Rp976 juta.
Ketiga, sektor perlindungan sosial dengan realisasi Rp9,25 miliar atau 47,63 persen. Anggaran ini digunakan untuk pengadaan bantuan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Penyandang Disabilitas Sentra Abiseka Pekanbaru berupa nutrisi 340 paket dan sembako 328 paket senilai Rp565,80 juta. Selain itu, alokasi senilai Rp525,16 juta digunakan untuk nutrisi lanjut usia sebanyak 109 paket dan sembako 105 paket.
Keempat, sektor pendidikan dengan realisasi Rp735,82 miliar atau 40,64 persen. Dana sektor pendidikan digunakan untuk memberikan Dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Riau sebesar Rp15,76 miliar, Politeknik Negeri Bengkalis sebesar Rp3,28 miliar.
Kemudian pemenuhan sarana dan prasarana untuk menunjang perkuliahan di Universitas Riau sebesar Rp10,13 miliar dan Politeknik Negeri Bengkalis sebesar Rp1,43 miliar. Selain itu, alokasi senilai Rp21,63 miliar digunakan untuk dukungan operasional penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.
Terakhir, di sektor infrastruktur dengan realisasi Rp642,70 Miliar atau 38,27 persen. Dana ini dialokasikan untuk berbagai proyek infrastruktur, termasuk penggantian Jembatan Sei Zam-Zam lama di jalan lintas timur Duri-Pekanbaru senilai Rp23,86 miliar.
Selanjutnya, ada proyek pembangunan pelabuhan penyeberangan Mengkapan, Siak senilai Rp11,27 miliar, pelabuhan penyeberangan Mengkapan Kabupaten Siak senilai Rp11,27 miliar, preservasi jalan Sp.Lago - Siak Sri Indrapura senilai Rp46,68 miliar, pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi penyediaan air baku di Wonosari Bengkalis senilai Rp32,96 miliar.
Ada juga proyek pembangunan jembatan gantung Sungai Bangsal Aceh, Dumai senilai Rp9,6 miliar, serta pembangunan jaringan perpipaan dan bangunan pendukung Sistem Penyediaan Air Minum IKK Pangkalan Kerinci senilai Rp15,17 miliar.
"Realisasi pelaksanaan APBN pada semester pertama ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengalokasikan dana secara tepat sasaran dan efektif untuk sektor-sektor vital guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Riau," pungkasnya.