Bisnis.com, PADANG - Badan Klimatologi Meteorologi dan Geologi (BMKG) membangun tower gas rumah di Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Koto Tabang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tower tersebut dilengkapi dengan sensor meteorologi yang berfungsi melakukan pemantauan gas rumah kaca di tiga titik ketinggian yakni 30 meter, 70 meter dan 100 meter.
"Jadi tower gas rumah kaca ini pertama kita bangun di Indonesia dalam program Integrated Global Greenhouse Gas Information System (IG3IS)," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023)
Dia menjelaskan alasan memilih lokasi di GAW Koto Tabang, karena lokasi tersebut merupakan 1 dari 30 stasiun jaringan GAW global Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
Program IG3IS yang diluncurkan oleh WMO pada 2018 lalu itu, memberikan profil tren gas rumah kaca secara menyeluruh dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
"Program IG3IS tersebut, akan digunakan lebih lanjut dalam mengembangkan pemodelan untuk emisi gas rumah kaca. Serta sebagai informasi komplementer inventarisasi gas rumah kaca nasional," ujarnya.
Selain itu, Dwikorita menyebutkan lahan pembangunan tower itu di atas lahan yang sudah dihibahkan oleh pemangku adat setempat, yang memang diharapkan untuk dimanfaatkan sebagai tempat operasional GAW Koto Tabang.
Hal ini juga mengingat Bukit Koto Tabang sejak dulu memang dinilai proporsional untuk dijadikan lokasi Global Atmosphere Watch.
Dwikorita menyatakan pembangunan tower tersebut sebagai upaya mitigasi dalam hal perubahan iklim. Hal tersebut penting untuk menjadi perhatian bersama masyarakat dunia.
Data BMKG menyebutkan peningkatan CO2 di Indonesia cukup signifikan selama 27 tahun terakhir. Faktanya yang mudah terlihat adalah cuaca ekstrem semakin intens dengan durasi panjang.