Bisnis.com, PADANG - Pascameledaknya tambang batu bara PT Nusa Alam Lestari (NAL) harus mengambil keputusan untuk penghentian sementara operasional tambang hingga waktu satu bulan.
Staf Direksi PT NAL Sufri Hantry mengatakan peristiwa meledaknya salah satu lubang tambang itu telah mengakibatkan 10 pekerja meninggal dunia dan 4 orang pekerja lainnya mengalami luka-luka.
"Saat ini kita dari perusahaan tengah melakukan investigasi terkait peristiwa itu. Investigasi ini penting untuk dilakukan, agar bisa mengetahui secara pasti penyebab ledakan tersebut," katanya, Selasa (13/12/2022).
Diakuinya bahwa sampai saat ini pihak perusahaan belum bisa menyimpulkan penyebab terjadi ledakan. Diperkirakan investigasi dilakukan selama satu bulan.
Menurutnya selama dilakukan investasi itu, seluruh operasional di tambang harus dihentikan. Sementara untuk para pekerja, harus dirumahkan dulu.
"Satu bulan itu merupakan perkiraan kita, bisa jadi lebih cepat, atau bisa lebih lama dari satu bulan tersebut," ujarnya.
Terkait adanya peristiwa ledakan itu, Sufry mengaku pihak perusahaan belum menghitung dampak kerugian yang dimunculkan, karena investasi sedang dikerjakan.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT NAL Dian Firdaus mengatakan alasan perlu melakukan investigasi hingga waktu satu bulan, karena untuk memperbaiki runtuhan di dalam lubang itu, membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Kalau yang sudah runtuh itu, kita harus perbaiki dulu bagian atap lubangnya, lalu di pasang kayu penyangga. Jadi hal ini memang butuh waktu," jelasnya.