Bisnis.com, PADANG - PT Indonesia AirAsia berencana mengemas penerbangan ke Sumatra Barat dan menginap di hotel dalam bentuk paket.
Head of Government Relations Indonesia AirAsia Eddy Krismeidi menjelaskan keberadaan Super AirAsia atau dikenal dengan SNAP terbukti mampu mendorong permintaan.
Hal itu terlihat dari besarnya antusiasme terhadap promosi SNAP ke Lombok dan Medan yang diluncurkan pada Rakernas PHRI beberapa waktu lalu. Lebih dari 5.000 kamar terjual hanya dalam 3 hari.
"Saya menyebutnya SNAP dari AirAsia ini sangat unik, karena kami sebagai maskapai penerbangan, dan kami dapat mengatur inventori penerbangan secara mandiri, sehingga dapat memberikan paket penawaran yang kompetitif," kata Eddy melalui keterangan resmi, Sabtu (27/3/2021).
Begitu juga di Sumbar, Eddy menegaskan AirAsia Indonesia berkomitmen penuh untuk mendukung bangkitnya pariwisata.
Menurutnya agar SNAP berjalan lebih baik lagi untuk Sumbar, diharapkan pihak hotel yang bergabung dapat mendorong kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Baca Juga
"Bila situasi pandemi ini telah membaik dan akses kunjungan wisatawan luar negeri telah kembali dibuka, saya berharap SNAP dapat dimanfaatkan untuk berwisata ke Sumbar," ujarnya.
Eddy menambahkan, AirAsia juga mengundang 80 hotel dan resort di Sumbar untuk membahas hal tersebut.
Pertemuan dimaksudkan untuk menjalin kemitraan, mengajak hotel-hotel dan resort di Sumbar bergabung dalam aplikasi SNAP yang menawarkan pemesanan hotel dan paket bundling hotel.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menyambut gembira inisiatif AirAsia. Pihak Dispar sebelumnya juga telah menyampaikan ke AirAsia agar SNAP bisa menjembatani wisatawan domestik beramai-ramai datang ke Sumbar.
"Hal ini telah kami sampaikan sebelumnya kepada Pak Eddy Krismeidi dari AirAsia sebagai pimpinan rombongan ketika kami menyambut penerbangan perdana AirAsia rute Jakarta - Padang 10 Desember 2020 yang lalu di Bandara Internasional Minangkabau," ucapnya.
Dia menilai keinginan AirAsia itu sebagai bentuk kepercayaan atas potensi kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Novrial menjelaskan, walau di masa pandemi, kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar hanya turun 1,55 persen.
"Uniknya tipologi wisatawan ke Sumbar yaitu sebagian besar adalah perantau, Minang overseas dan orang Minang yang lahir dan besar di rantau," ujarnya.
Dispar Sumbar berharap penawaran bundling penerbangan dan hotel dengan harga menarik dapat mendorong minat wisatawan di luar tipologi tersebut.
"Bicara pandemi Covid-19, di Sumbar termasuk sangat baik penanganannya. Lihat saja kegiatan MTQ Nasional 2020, tanpa timbulnya cluster baru. Jadi artinya Sumbar aman untuk dikunjungi, asalkan prosedur wisatawan datang ke Sumbar memenuhi protokol kesehatan," ungkap Novrial.