Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau merilis angka pertumbuhan ekonomi daerah itu di triwulan II/2018 yang hanya sebesar 2,38% atau melambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 2,49%.
Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan pendorong tumbuhnya ekonomi Riau di triwulan II/2018 ini adalah membaiknya harga minyak bumi.
"Pendorong utama yaitu kenaikan harga migas, bila dihitung tanpa migas, ekonomi Riau tumbuh sebesar 3,97% atau naik 1,92% q to q," katanya Senin (6/8/2018).
Aden menyebut bila dibandingkan nasional, ekonomi Riau jauh lebih rendah, bahkan dibandingkan provinsi tetangga juga pertumbuhan ekonomi daerah itu masih lebih rendah.
Meski demikian, angka produk domestik regional bruto (PDRB) Riau di triwulan II/2018 mencapai Rp188,28 triliun, atas dasar harga yang berlaku.
Sementara untuk hitungan semester I/2018, PDRB Riau tercatat sudah mencapai Rp368,04 triliun atau naik dibandingkan semester pertama tahun lalu yang hanya Rp343,18 triliun.
Baca Juga
"Secara semester pertumbuhan ekonomi Riau 2,62% masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahunan 2017 yang sebesar 2,71%," katanya.
Adapun kontribusi ekonomi Riau untuk nasional mencapai 5,03% dan PDRB Riau merupakan yang kelima terbesar di Indonesia, dan terbesar di luar Pulau Jawa.