Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memperkirakan jumlah pemudik atau perantau Sumbar yang pulang kampung Lebaran tahun ini turun dibandingkan dengan dari tahun–tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran menyebutkan lesunya ekonomi menjadi penyebab rendahnya perkiraan jumlah pemudik ke Sumbar untuk Lebaran tahun ini.
“Perkirakaan kami tahun ini akan berkurang [jumlah pemudik], karena memang ekonomi kan sedang lesu,” ujarnya Senin (4/6/2018).
Apa lagi, imbuhnya, sebagaian besar perantau Sumbar adalah pedagang yang menggantungkan hidup dari kondisi perekonomian. Jika kondisi ekonomi bagus, pedagang juga memiliki pendapatan besar, sehingga dengan gampang pulang kampung.
Menurutnya, untuk jalur darat bakal terjadi penurunan yang signifikan. Tahun lalu, misalnya, pemudik ke Sumbar yang melewati jalur darat mencapai 700.000 orang dan diperkirakan akan turun tahun ini.
“Akhirnya perantau berfikir ulang untuk pulang ke kampung halaman, karena biaya yang dikeluarkan juga besar,” katanya.
Ada pun, untuk jalur darat, Kementerian Perhubungan telah menyediakan tiga unit bus mudik gratis. Bus itu akan mengangkut pemudik dari Jakarta menuju Terminal Bareh Solok, Sumbar pada H-5 dan H-3 Lebaran.
Sementara itu, untuk di Sumbar sendiri, dishub setempat mengklaim telah melakukan pengecekan terhadap armada – armada yang digunakan sebagai angkutan mudik, baik untuk armada antara kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP).
Dia mengungkapkan telah mengambil sampel 60 armada mudik untuk dilakukan pemeriksaan dan hasilnya hanya 40 unit armada yang dianggap layak.
Adapun, untuk angkutan udara sebanyak lima maskapai sudah menyiapkan penerbangan tambahan menuju Bandara Internasional Minangkabau.
Lima maskapai itu antara lain Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, Citilink Indonesia, dan Garuda Indonesia. Totalnya, penerbangan extra flight ke daerah itu mencapai 357 penerbangan selama momen Lebaran.