Bisnis.com, PALEMBANG—Pengembangan kerajinan kain songket khas Sumatra Selatan terkendala berbagai persoalan mulai dari promosi hingga kesulitan mendapat bahan baku untuk memproduksi kain khas daerah tersebut.
Kendala itu terkuak saat dialog interaktif bersama pengurus Dekranasda Kabupaten dan Kota se-Sumsel dengan dewan kerajinan nasional (Dekranas) di Palembang, Jumat (11/5/2018).
Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla mengatakan selain masalah pengembangan motif, corak dan warna songket, beberapa pengurus dekranas kabupaten dan kota ini juga ada yang meminta solusi terkait makin sulitnya para UKM mendapatkan benang emas dan sutera untuk membuat songket.
"Mengenai pengembangan motif dan pewarnaan itu memang mesti ada pelatihannya. Kami [pusat] akan bantu. Kebetulan orang yang ahli pewarnaan ini lagi di Amerika. Dia ahli betul mewarnai," katanya.
Demikian halnya mengenai kebutuhan benang emas yang sulit didapat, dan alokasi CSR dari perusahaan Mufidah mengatakan akan segera mengkonsultasikan dengan ahlinya.
"Untuk benang emas kita akan konsultasikan dengan ahlinya. Kita akan koordinasikan ke menteri BUMN. Sebelum Asian Games akan diusahakan ke kementerian nanti akan saya langsung beri tahu," ujarnya.
Tak hanya itu, para perajin songket juga meminta agar Dekranas memberikan lebih banyak peluang ke mereka agar diajak untuk mengikuti pameran di luar negeri.
"Kami sangat mengharapkan agar Dekranas mengimbau perusahaan utk mengalokasikan lebih banyak bantuan melalui CSR. Supaya kami dapat bersaing di kemudian hari dan kami juga berharap diberi tempat untu menyambut Asian Games," ujar Leli perwakilan Dekranasda Lubuklinggau.
Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas, Bintang Puspayoga, menambahkan pihaknya telah berupaya memenuhi keinginan daerah mengenai pengembangan kerajinan.
Dia menambahkan pihaknya juga saat ini memang fokus soal pewarnaan alam seperti dilakukan di Tuban.
"Kalau soal motif setiap daerah ada pakem dan itu harus dilestarikan. Tapi itu tidak menutup kemungkinan menuruti selera pasar tapi tidak boleh keluar pakem yang merupakan warisan daerah yang harus dipertahankan," ujarnya.
Selain songket, jumputan dan blongsong yang merupakan kain khas tradisional Sumsel juga turut dipamerkan sejumlah aksesori bebatuan yang cantik.