Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengharapkan rute Padang – Singapura yang baru beroperasi selama tiga bulan oleh maskapai Air Asia tidak ditutup, karena berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan asing ke daerah itu.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan penutupan rute itu akan merugikan bagi pengembangan pariwisata Sumbar.
“Kami akan coba lobi manajemen Air Asia agar rute ini tidak ditutup. Harapan kami tetap [beroperasi] mungkin frekuensi terbangnya saja dikurangi,” katanya, Jumat (11/5/2018).
Menurutnya, karena baru beroperasi dan melayani terbang setiap hari, sehingga promosi juga belum maksimal dan berdampak rendahnya load factor atau tingkat keterisian penumpang di rute itu.
Dia mengatakan pemda akan meminta manajemen PT Indonesia Air Asia untuk tidak menutup rute itu dan mengubahnya dengan menurunkan frekuensi terbang dari setiap hari menjadi hanya tiga kali atau empat kali seminggu.
Nasrul mengatakan soal rencana penutupan rute Padang – Singapura pada 17 Mei mendatang itu, Pemprov akan mengagendakan pertemuan dengan manajemen perusahaan pada 15 Mei untuk membicarakan penghentian rencana penutupan dan peningkatan promosi.
Baca Juga
“Kami akan bantu promosi, karena dengan promosi itu akan menarik minat wisatawan datang ke Sumbar, sekaligus juga meningkatkan keterisian pesawat Air Asia,” ujarnya.
Sementara itu, manajemen PT Indonesia AirAsia mengumumkan penghentian layanan penerbangan langsung rute Padang – Singapura yang telah beroperasi sejak tiga bulan lalu.
Head of Communication PT Indonesia AirAsia Baskoro Adiwiyono mengatakan penghentian layanan penerbangan rute baru tersebut, merupakan bagian dari rektrukturisasi jaringan perusahaan guna efesiensi.
“AirAsia Indonesia akan menghentikan layanan penerbangan langsung yang menghubungkan Padang dan Singapura sebagai bagian dari upaya restrukturisasi jaringan untuk efisiensi operasional,” katanya.
Dia menyebutkan penghentian layanan itu mulai dilakukan pada 17 Mei mendatang. Artinya, penumpang yang akan menggunakan jasa layanan rute tersebut hanya bisa menikmatinya sampai pada 16 Mei 2018.
Manajemen, imbuhnya, sudah memberitahukan penghentian rute tersebut kepada seluruh penumpang melalui SMS dan email.
Anak perusahaan Air Asia Grup, maskapai asal Malaysia itu pun memberikan kompensasi kepada calon penumpangnya yang telah membeli tiket dengan pilihan.
Pertama, mengubah jadwal keberangkatan sampai tanggal 16 Mei 2018 tanpa dikenakan biaya tambahan.
Kedua, mengubah rute penerbangan melalui Kuala Lumpur dalam rentang waktu tujuh hari tanpa dikenakan biaya tambahan.
Ketiga, deposit harga tiket yang dapat digunakan untuk pembelian tiket Air Asia lainnya dengan masa berlaku 180 hari sejak diterbitkan, dan terakhir, pengembalian dana secara penuh.