Bisnis.com, PEKANBARU -- Kelangkaan BBM jenis premium di Pekanbaru sempat terjadi dua bulan lalu. Kondisi ini memicu aksi demonstrasi oleh mahasiswa setempat, dengan tuntutan supaya Pertamina menambah pasokan premium yang ada di daerah itu.
Saat ini sejumlah SPBU di Pekanbaru masih menyediakan premium, dan ada juga yang sudah tidak menjual BBM beroktan 88 itu. Bisnis.com menelusuri sejumlah SPBU di Pekanbaru untuk melihat langsung kondisi penjualan premium.
Bisnis.com mengunjungi SPBU Pertamina 11.282.604 di Jalan Ababil Pekanbaru. Di sini tampak petugas hanya melayani penjualan BBM jenis Pertalite kepada konsumen yang datang.
Sejumlah karyawan juga sedang melakukan proses bongkar muat BBM dari mobil tangki ke bungker yang ada di SPBU tersebut.
Zulhendri, petugas keamanan di SPBU itu mengatakan saat ini memang ada stok premium, tetapi penjualannya dihentikan dulu.
"Premium kami ada, tapi stop dulu dan kami sedang isi Pertalite, stoknya [premium] aman. Kadang memang kami stop, tidak jual terus," katanya.
Baca Juga
Dia tidak bisa merinci berapa kuota premium yang didapatkan SPBU itu, karena angkanya dipegang oleh manajer, yang sedang tidak ditempat.
SPBU Pertamina 14.281.629 di Jalan Durian Pekanbaru ini menjadi lokasi kedua yang disambangi Bisnis.com.
Petugas SPBU di sini, Wahyu mengatakan pasokan premium sudah lancar dan tidak ada masalah. Kondisi ini dinilai membaik bila dibandingkan beberapa waktu lalu.
"Premium kami ada, sekarang sudah lumayan stabil distribusinya, dibanding dua bulan lalu memang kami juga sulit dan langka premium itu," katanya.
Wahyu mengaku soal angka distribusi itu ada di pihak manajer dan dirinya hanya menjadi pengawas dan operator lapangan saja.
Selanjutnya SPBU Pertamina 13.282.605 di Jalan Dahlia Pekanbaru menjadi lokasi ketiga yang kami datangi. Di sini terlihat konsumen membeli BBM jenis Pertalite.
Risa, petugas SPBU di sini mengatakan sudah sejak tiga bulan lalu, pihaknya tidak lagi menjual premium.
"Premium kami tidak jual. Itu sudah sejak tiga bulan lalu, jadi kami tidak mengalami kelangkaan kayak yang lain," katanya.
Lalu di SPBU Pertamina 14.282.133 Jalan Cempaka Pekanbaru. Di sini terlihat antrean panjang kendaraan yang sedang menunggu giliran membeli BBM premium.
Pengawas SPBU Cempaka Dori Mardiko mengatakan saat ini kuota yang didapatkan dari Pertamina itu 8.000 liter premium tiap hari.
"Sekarang kami dapat 8.000 liter tiap hari. Itu cepat habisnya, kalau datang pagi habis sore, kalau siang habis malam. Sekarang sering telat datangnya jadi premium ada sampai sore atau malam," katanya.
Dia mengaku selama Februari-Maret lalu memang ada kelangkaan premium di tempat itu. Hal itu disebabkan berkurangnya jadwal pengiriman premium, yang biasanya setiap hari, menjadi hanya lima hari dan dua hari tidak dikirimkan premium.
Namun kini kondisinya sudah mulai membaik. Bahkan sejak akhir Maret lalu, dia mengaku SPBU sudah dibebaskan Pertamina untuk membeli lebih, misalnya menjadi 16.000 liter. Tetapi pihaknya tidak menambah pasokan karena terkendala arus kas.
"Kalau 16.000 liter memang bisa [dipesan] sekarang, tapi kami tak sanggup [bayar]," katanya.
Selain premium, di SPBU ini hanya menjual Pertamax Turbo. Jadi selain itu tidak lagi dijual, seperti solar. Dori menjelaskan penjualan solar tidak banyak di sana, karena posisinya yang di tengah kota.
Memang dahulu pernah dijual, namun karena peminatnya terus turun, akhirnya SPBU ini berhenti menjual solar sejak setahun lalu.