Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budi Daya Rumput Laut di Kepri Angkat Ekonomi Masyarakat Pesisir

Potensi budi daya rumput laut di Kepri merupakan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis maritim.
Rumput laut di Sumbawa Barat bisa menjadi peluang investasi yang besar/Bisnis
Rumput laut di Sumbawa Barat bisa menjadi peluang investasi yang besar/Bisnis

Bisnis.com, BATAM - Potensi rumput laut di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membuatnya akan menjadi salah satu komoditas maritim unggulan.

Wakil Gubernur (Wagub) Kepri Nyanyang Haris Pratamura mengatakan potensi budi daya rumput laut di Kepri merupakan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis maritim, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Potensi kemaritiman Kepri cukup bagus. Selain potensi budi daya ikan yang mencapai lebih dari 27.000 ton per tahun, budi daya rumput laut juga sangat menjanjikan," katanya di Batam, Selasa (22/7/2025).

Sebagai contoh, di Desa Sugie, Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun baru-baru ini panen raya rumput laut sebanyak 100 ton baru saja dilakukan.

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data tahun 2024, produksi rumput laut Kepri telah mencapai 15.861 ton, dan angka tersebut berpotensi terus meningkat.

"Rumput laut adalah komoditas unggulan yang potensinya masih sangat terbuka luas untuk dikembangkan. Ini bisa menjadi sumber penghasilan baru yang sangat bernilai bagi masyarakat pesisir," tambahnya.

Ia juga menyoroti peluang pasar ekspor sebagai aspek penting dari pengembangan rumput laut. Menurutnya, sebagian besar hasil rumput laut dari Kepri saat ini telah diekspor ke berbagai negara.

"Kalau sebagian besar hasil panen rumput laut kita bisa diekspor, tentu ini peluang besar yang tidak boleh kita sia-siakan. Kepri punya potensi, tinggal bagaimana kita kelola secara maksimal," jelasnya.

Saat ini, lokasi budi daya rumput laut di Kepri masih terkonsentrasi di beberapa wilayah seperti Sugie Besar di Karimun, Belakang Padang di, dan Singkep Pesisir di Lingga. 

Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan budi daya agar produksi yang dihasilkan memenuhi standar mutu ekspor internasional.

Kita harus masuk ke fase berikutnya, yaitu pemanfaatan teknologi dalam proses budidaya. Sehingga produk yang kita hasilkan benar-benar berkualitas dan berdaya saing tinggi di pasar luar negeri," pungkasnya.(239)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro