Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Perhiasan Sebabkan Sumbar Inflasi 0,85% pada Mei 2025

Provinsi Sumatra Barat mengalami inflasi yoy sebesar 0,85% pada Mei 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,69.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sumatra Barat mengalami inflasi yoy sebesar 0,85% pada Mei 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,69. 

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto dalam keterangan resmi menjelaskan komoditas yang andil terhadap inflasi adalah emas perhiasan, mobil, hingga jual beli ikan.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,23% dengan IHK sebesar 108,25 dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Dharmasraya sebesar 0,16% dengan IHK sebesar 109,05," katanya, Senin (2/6/2025).

Naiknya harga emas tidak membuat transisi jual beli emas perhiasan turun, hal ini dikarenakan adanya kebiasaan masyarakat Sumbar dalam memiliki emas.

Sementara itu bila dilihat secara mtm pada bulan Mei 2025 mengalami deflasi sebesar 0,98%. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi mtm pada Mei 2025 yakni tomat, tarif pulsa ponsel, jeruk, sepeda motor, nasi dengan lauk, bakso siap santap, mobil, dan upah asisten rumah tangga.

"Harga tomat mengalami penurunan pada Mei 2025 itu, makanya turut menyumbangkan deflasi secara mtm," ujarnya.

Sugeng berharap pada bulan Juni 2025 nanti, inflasi di Sumbar tetap terkendali, mengingat adanya momen hari besar umat muslim yakni Iduladha, dimana akan terjadi peningkatan kebutuhan bahan pokok di pasar.

Terpisah, Pemerintah Kota Padang mewanti-wanti jajarannya agar fokus dalam melakukan pengendalian inflasi terutama pada jelang dan saat momen Iduladha 2025.

Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir mengatakan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak menghadapi potensi gejolak harga, menjelang hari besar keagamaan yang kerap diikuti lonjakan permintaan bahan pokok dan hewan kurban.

"Inflasi dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Namun, perlu harus waspada terhadap faktor-faktor pemicu seperti kelangkaan pasokan, rantai distribusi yang panjang, praktik penimbunan oleh spekulan, serta cuaca ekstrem yang bisa mengganggu distribusi," katanya.

Maigus juga menyoroti data dari BPS Kota Padang yang menunjukkan fluktuasi inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Artinya setelah mengalami penurunan pada Februari (0,19%) dan Maret (0,40%), inflasi Kota Padang melonjak menjadi 2,50% pada April 2025. 

“Kenaikan ini sebagian besar dipicu oleh naiknya harga emas perhiasan serta dihentikannya subsidi tarif listrik 50% dari PLN,” ujarnya.

Dia menyebutkan menjelang Iduladha ini, tren kenaikan harga biasanya terjadi pada komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Dia menyadari bahwa hal terpenting yang perlu dilakukan yakni memastikan kelayakan dan ketersediaan hewan kurban. 

“Pengawasan oleh dinas terkait harus dilakukan secara ketat,” tegasnya.

Maigus juga mengingatkan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah tetap melakukan monitoring harga dan stok barang secara intensif, meskipun laju inflasi saat ini relatif terkendali. 

“Jika ada gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem, segera lakukan koordinasi dan langkah strategis agar tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan masyarakat,” tutupnya.

Dengan sinergi lintas sektor, Pemko Padang berharap stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta hewan kurban menjelang Iduladha dapat tetap terjaga untuk kenyamanan dan ketenangan masyarakat di kota Padang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper