Bisnis.com, MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pasar modal di Sumatra Utara semakin diwarnai oleh investor muda dengan rentang usia 18-25 tahun.
Kepala OJK Sumut Khoirul Muttaqien mengatakan dari 634.644 rekening investor atau SID (single investor identification) yang tercatat, sebanyak 33,92% diantaranya ialah investor berusia 18-25 tahun. Angka ini mengungguli jumlah investor berusia 31-40 tahun maupun 40 tahun ke atas yang hanya berkisar 24,19% dan 18,37%.
“SID berdasarkan umur investornya, paling banyak berusia 18-25 tahun yakni sekitar 33,92%,” kata Khoirul Muttaqien, dikutip Jumat (30/5).
Disampaikan Khoirul, investor pasar modal di Sumut terus mengalami peningkatan yang terlihat dari jumlah rekening SID atau nomor identitas tunggal investor yang terus bertambah.
Secara tahunan, terjadi peningkatan sekitar 9,82% (yoy) rekening investor per Maret 2025, dari 578 ribu SID pada Maret 2024 menjadi 635 ribu SID.
Sedangkan sejak Desember 2024 hingga Maret 2025, terjadi peningkatan kurang lebih 15 ribu SID. Hal ini tak lepas dari serangkaian agenda literasi dan inklusi keuangan yang digagas bersama stakeholder terkait, termasuk pendirian Galeri Investasi di sejumlah kampus di Sumut bersama Bursa Efek Indonesia sebagai wadah bagi generasi muda yang ingin mendalami dunia pasar modal
Baca Juga
“Berdasarkan instrumen investasi, jumlah investor per instrumen juga tercatat mengalami pertumbuhan yang baik,” lanjut Khoirul.
Dia menjelaskan, investor reksadana saat ini berjumlah 595.606 atau naik 9,55% (yoy). Pertumbuhan investor saham tercatat sebagai yang tertinggi, mencapai 20,89% (yoy) dengan jumlah 314.067. Sementara peminat surat berharga negara (SBN) tumbuh 14,53% (yoy) menjadi 62.597.
Lebih jauh dia mengatakan, kepemilikan saham oleh investor di Sumut baik individu maupun institusi terpantau meningkat hingga 8,70% (yoy) dengan nilai mencapai Rp22,06 triliun pada Maret 2025. Nilai transaksi saham berjalan hingga Februari 2025 sebesar Rp9,75 triliun.
“Untuk pertumbuhan kepemilikan saham tertinggi terjadi pada investor institusi, mencapai 41,47% (yoy),” tambah Khoirul. (240)