Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pegadaian Kanwil Sumbagsel Catat OSL di Triwulan I/2025 Capai Rp4,1 Triliun

PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel mencatat posisi outstanding loan (OSL) di triwulan I tahun ini mampu tumbuh hingga 28,6% atau senilai Rp4,1 triliun.
Kepala Departemen Bisnis Support Pegadaian Kanwil III Palembang Yuniar Hari Permana saat memaparkan kinerja perseroan di Palembang, Rabu (7/5/2025)./Bisnis-Husnul
Kepala Departemen Bisnis Support Pegadaian Kanwil III Palembang Yuniar Hari Permana saat memaparkan kinerja perseroan di Palembang, Rabu (7/5/2025)./Bisnis-Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG — PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel mencatat posisi outstanding loan (OSL) di triwulan I tahun ini mampu tumbuh hingga 28,6% atau senilai Rp4,1 triliun.

Kepala Departemen Bisnis Support Pegadaian Kanwil III Palembang Yuniar Hari Permana mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan jumlah pertumbuhan nasabah yang mencapai hampir 600.000 nasabah.

“OSL yang tumbuh itu juga inline dengan pertumbuhan nasabah. Paling tinggi ada pada 2025 yang mencapai 9,23%,” katanya, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya, pertumbuhan itu juga diikuti oleh jumlah pengguna melalui layanan digital  yang saat ini telah mencapai 1,2 juta user.

Pihaknya juga mengklaim telah  berhasil mengelola Net Performing Loan (NPL) hanya sebesar 0,59. Padahal untuk sekelas perbankan mengelola NPL di level 1% sudah sangat memuaskan.

“Ini secara tren sangat baik, jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya yang bertepatan dengan pandemi menjadi tantangan besar kami. Tetapi saat ini semua sudah recover,” jelasnya.

Permana menambahkan dari sektor pendapatan mengalami peningkatan mencapai 21,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, atau mencapai Rp173 miliar.

“Laba kami juga mencatatkan Rp83,5 miliar dan tumbuh 29,3%. Ini inline dengan pertumbuhan OSL yang kami kumpulkan,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan fokus utama perseroan pada tahun ini adalah emas dan digitalisasi.

Namun, tantangan yang dihadapi saat ini yaitu dominasi nasabah yang masih berasal dari masyarakat di kisaran usia 40 tahun.

Sehingga diperlukan upaya untuk menarik minat para gen Z dan gen Alpha untuk terjun di dunia emas.

“Para generasi Z dan gen Alpha masih cenderung menggunakan layanan investasi seperti saham, reksa sana dan kripto,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper