Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Kota Pekanbaru terus mendorong percepatan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Dalam waktu dekat, program ini ditargetkan menjangkau 18.000 siswa di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
Wakil Wali Kota Pekanbaru Markarius Anwar bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Maisisco meninjau dapur umum yang dikelola Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Marpoyan Damai. Peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas dan standar pelaksanaan program MBG.
"Alhamdulillah, kondisi dapur di SPPG Jalan Karya Mandiri ini sudah cukup baik. Saya lihat mulai dari sistem operasional, standar memasak, hingga pengemasan sudah sesuai standar dapur nasional untuk program MBG," ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Dia menegaskan pentingnya program ini untuk mendukung proses belajar siswa di sekolah. "Pemberian makan bergizi sangat penting dalam mendukung perkembangan otak dan konsentrasi anak saat belajar. Kita berharap seluruh sekolah di Pekanbaru dapat segera terlayani program ini," katanya.
Saat ini, baru ada enam dapur SPPG yang disiapkan. Setiap dapur mampu melayani sekitar 3.000 siswa, sehingga cakupan program MBG baru menyentuh sekitar 18.000 siswa—kurang dari 10% dari total murid SD dan SMP di Pekanbaru.
Markarius mengungkapkan, Pemko Pekanbaru berencana ikut berkontribusi langsung dalam penyediaan dapur umum. DKP telah melakukan survei di enam lokasi calon dapur MBG baru.
Baca Juga
"Ada yang sudah berupa bangunan, ada pula yang masih berupa lahan. Jika dinyatakan layak, lokasi ini akan segera dioptimalkan untuk mempercepat pemerataan program," jelasnya.
Kepala SPPG Marpoyan Damai, Jannati menyebut dapur yang dipimpinnya telah beroperasi sejak 13 Januari 2025. Setiap harinya, dapur tersebut melayani makan bergizi untuk 3.453 siswa dari lima sekolah terdekat, terdiri dari tiga SD dan dua SMP negeri.
"Dalam pelaksanaan, semuanya berjalan baik dan sesuai standar. Kendala hanya pada ketepatan waktu pengiriman bahan makanan dari suplier, namun hal itu sudah bisa kami atasi," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Maisisco menyampaikan kepuasannya terhadap kondisi dapur MBG di Marpoyan Damai. Dia menyebut fasilitas dapur bersih dan pekerja menjalankan tugas sesuai standar kebersihan dan keamanan makanan.
Maisisco juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja di dapur MBG. "Ini membuka lapangan kerja, khususnya bagi kaum ibu, dan membantu perekonomian keluarga," katanya.
Pihaknya juga mendorong agar penyediaan bahan makanan melibatkan petani dan pelaku usaha lokal di Pekanbaru. "Kita ingin bahan baku seperti sayur, buah, ikan, dan daging disuplai dari kelompok tani lokal dan UMKM. Ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
DKP berkomitmen melakukan pembinaan dan pengawasan berkelanjutan untuk memastikan makanan yang diberikan kepada siswa sesuai dengan prinsip gizi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).