Bisnis.com, PALEMBANG — Sekitar enam sampel telah dikirim ke laboratorium untuk menganalisis penyebab dugaan keracunan yang dialami ratusan siswa setelah menyantap sajian program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatra Selatan.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumsel Deddy Irawan mengatakan bahwa terdapat 6-7 sampel yang telah diserahkan ke laboratorium pada Senin (5/5/2025) malam.
Beberapa sampel diantaranya sampel muntahan siswa, sampel makanan yang dimakan, sampel makanan yang disimpan di dapur, serta sampel air untuk memasak dan air pengelolaan di dapur.
“Sudah kita tanyakan ke BBLKM sekitar lima hari baru keluar (hasil tes) tapi kalau bisa dipercepat,” katanya saat dihubungi Selasa (6/5/2025).
Menurut Deddy, dugaan sementara ini penyebab keracunan berasal dari menu ikan tongkol suwir. Sebab terdapat sejumlah siswa yang mengatakan bahwa ikan tongkol bau dan rasanya aneh.
Dia juga menginformasikan bahwa saat ini penyaluran MBG di wilayah itu telah dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga
“Iya (dihentikan) dari hasil kesepakatan Pemerintah Kabupaten PALI. Belum tahu sampai kapan,” ujarnya.
Deddy menambahkan untuk jumlah korban siswa yang diduga keracunan berdasarkan data pagi ini telah bertambah menjadi 174 orang.
“Jumlahnya bertambah, tapi sebanyak 166 sudah dibawa pulang dan 8 masih perawatan,” pungkasnya.