Bisnis.com, PALEMBANG — Bank Indonesia mencatat peredaran uang kartal di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) pada periode kuartal I/2025 menunjukkan outflow mencapai Rp5,76 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Ricky Perdana Gozali mengatakan realisasi tersebut tidak lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya.
“Berdasarkan data kami, outflow di kuartal I/2025 ini sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal I/2024,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal IV/2024, peredaran uang kartal di Sumsel pada periode tersebut mengalami net outflow sebesar Rp4,67 triliun, dengan jumlah transaksi penarikan mencapai Rp6,39 triliun atau tumbuh 14,90% dan penyetoran sebanyak Rp1,73 triliun atau kontraksi 25,30%.
Ricky menjelaskan bahwa kondisi outflow pada tiga bulan awal tahun ini sejalan juga dengan pertumbuhan pemanfaatan sistem pembayaran nontunai di wilayah tersebut.
“Ini selaras dengan semakin meluasnya penggunaan instrumen pembayaran digital di masyarakat Sumsel,” kata dia.
Baca Juga
Bank Indonesia juga mencatat penggunaan uang elektronik (UE) di Sumsel pada kuartal IV/2024 mengalami pertumbuhan hingga 7,27% secara year on year (yoy) dengan nilai Rp2,69 triliun.
Kondisi itu beriringan dengan volume transaksi UE yang mengalami pertumbuhan 14,89% yoy dengan nilai Rp29,38 juta, serta jumlah peredaran uang elektronik yang mencapai 3,11 juta atau meningkat 28,11% yoy pada tiga bulan terakhir tahun 2024.
Sementara itu, terkait dengan penggunaan kanal pembayaran digital yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Transaksi QRIS pada triwulan IV/2024 tercatat Rp4,27 triliun atau tumbuh 316,54% dengan jumlah merchant QRIS sebanyak 884.611 atau tumbuh 17,66% yoy.
“Mayoritas merchant QRIS di Smsel berlokasi di Kota Palembang dengan pangsa mencapai 55,46%. Tentu ini didorong oleh infrastruktur dan konektivitas yang memadai di Palembang,” pungkasnya.