Bisnis.com, MEDAN - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (IDX: STAA), perusahaan kelapa sawit asal Medan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,66 triliun pada kuartal pertama 2025, meningkat 30,5% (yoy/ year-on-year).
Head of Investor Relations STAA Kevin Wijaya mengatakan pertumbuhan pendapatan perseroan tak terlepas dari dukungan dinamika pasar yang positif serta kedisiplinan dalam pengelolaan operasional.
“Kinerja ini didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata pada seluruh lini produk utama, termasuk CPO [crude palm oil], PK [palm kernel], dan CPKO [crude palm kernel oil],” kata Kevin dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).
Di samping itu, perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang cukup fantastis di tengah dinamika harga komoditas dan tantangan musiman. Laba bersih perusahaan bertumbuh 57,3% (yoy) menjadi Rp355 miliar pada kuartal I/ 2025.
Dikatakan Kevin, peningkatan ini menegaskan ketangguhan model bisnis Perseroan dalam mengubah momentum pasar menjadi peluang pertumbuhan. Strategi harga yang adaptif, efisiensi biaya yang konsisten, serta peningkatan produktivitas operasional disebutnya menjadi faktor pendukung pertumbuhan ini.
“Kinerja kuartal pertama ini menunjukkan bahwa fondasi operasional dan strategi bisnis kami berada di jalur yang tepat,” tambahnya.
Baca Juga
Adapun dari sisi EBITDA (pendapatan perusahaan yang belum dikurangi bunga, pajak, dan lain sebagainya) di kuartal pertama ini naik 39,6% (yoy). EBITDA STAA tercatat sebesar Rp543 miliar dengan marjin yang cukup kuat di angka 32,6%. Kevin menyebut kenaikan EBITDA menggambarkan profitabilitas yang tetap terjaga di tengah fluktuasi eksternal.
Dijelaskannya, laba usaha mengalami peningkatan 50,3% (yoy) menjadi Rp457 miliar. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (PATMI) mencapai Rp 305 miliar, tumbuh 54,2% (yoy). Ini semakin menggambarkan keberhasilan strategi Perseroan dalam berhasil mengonversi pertumbuhan operasional menjadi kinerja keuangan yang solid.
Sementara dari sisi operasional STAA berhasil memproduksi tandan buah segar (TBS) mencapai 239.874 ton, meningkat 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang ditopang oleh peningkatan produktivitas kebun inti sebesar 8,7% dan plasma sebesar 19,3%.
Yield atau imbal hasil per hektar juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat, masing-masing naik 8,8% (inti) dan 14,0% (plasma) berkat penerapan praktik agronomi yang presisi dan adaptif.
Kevin mengatakan, produksi CPO dan PK (palm kernel) STAA saat ini dalam tren peningkatan, masing-masing 10,11% dan 11,4% (yoy).
Strategi penetapan harga yang tepat disebutnya ikut menopang marjin dengan harga jual rata-rata bersih CPO mencapai Rp 14.630/kg (+20,5% yoy), sementara harga PK dan CPKO melonjak tajam masing-masing sebesar 90,7% dan 98,3% yoy.
Dari catatan STAA, secara neraca total aset Perseroan per 31 Maret 2025 menjadi Rp 8,59 triliun, tumbuh 6,3%. Ekuitas naik menjadi Rp 6,26 triliun dengan rasio Debt-to-Asset di level 0,27 dan Debt-to-Equity sebesar 0,37.
Kondisi keuangan STAA yang baik ini disebut Kevin menjadi modal dasar bagi perusahaan untuk berekspansi ke depannya.
“Di tengah tantangan dan dinamika pasar, hasil ini memberikan keyakinan bagi kami untuk terus melangkah secara bertahap dalam menjalankan inisiatif strategis yang telah direncanakan sepanjang 2025. Kami tetap optimistis bahwa tahun ini dapat memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan," tutupnya. (240)