Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Audiensi dengan Komdigi, Pemkab Muba Usul Percepat Atasi 72 Titik Blankspot di 56 Desa

Diskominfo Muba menggelar audiensi dengan Kementerian Komdigi pada Rabu (23/4/2025), untuk mempercepat pemerataan akses telekomunikasi di Bumi Serasan Sekate.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Musi Banyuasin (Muba) Herryandi Sinulingga memberikan cenderamata kepada Staf Khusus Menteri Komdigi Artanto Nurprabowo pada audiensi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) pada Rabu (23/4/2025) dalam langkah strategis untuk mempercepat pemerataan akses telekomunikasi di Bumi Serasan Sekate./Dok. Dinkominfo Muba
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Musi Banyuasin (Muba) Herryandi Sinulingga memberikan cenderamata kepada Staf Khusus Menteri Komdigi Artanto Nurprabowo pada audiensi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) pada Rabu (23/4/2025) dalam langkah strategis untuk mempercepat pemerataan akses telekomunikasi di Bumi Serasan Sekate./Dok. Dinkominfo Muba

Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggelar audiensi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) pada Rabu (23/4/2025) dalam langkah strategis untuk mempercepat pemerataan akses telekomunikasi di Bumi Serasan Sekate.

Dipimpin oleh Kepala Dinas Kominfo Muba, Herryandi Sinulingga AP, yang mewakili Bupati M Toha, rombongan ini juga dihadiri oleh para pejabat kunci, termasuk Sekretaris Komisi IV DPRD Muba Aan Cipta Mandiri, serta sejumlah pemimpin dari Diskominfo Muba, seperti Daud Amri (Sekretaris), Kartiko Buwono (Kepala Bidang Komunikasi Publik), dan Della (Kepala Bidang Statistik).

Rombongan disambut hangat oleh tim Komdigi yang terdiri dari Staf Khusus Menteri Artanto Nurprabowo, Yulis Widyo Marfiah, dan tim dari BAKTI Kementerian Komdigi.

Dalam sambutannya, Herryandi Sinulingga menjelaskan tantangan unik yang dihadapi Muba. “Kondisi geografis kami—dari dataran, hutan, rawa, hingga sungai— serta luar wilayah Muba serta arus dan daya PLN yang belum merata menjadi kendala dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi berdasarkan laporan provider kepada kami. Saat ini, kami masih memiliki 72 titik blankspot di 56 desa, yang menghambat pelayanan publik seperti pendidikan daring dan layanan kesehatan,” ungkapnya

Jika 5 tahun ke depan secara berkelanjutan Komdigi, BAKTI, dan seluruh provider berkolaborasi bersama membangun usulan dimaksud, diharapkan Muba bisa bebas blankspot.

Dengan pemetaan yang cermat, koordinasi aktif dengan operator seluler, dan pengajuan proposal pembangunan BTS melalui program BAKTI, mereka bertekad untuk mengatasi masalah ini.

“Kami berharap dukungan lebih lanjut dari Kementerian Komdigi untuk mempercepat pembangunan jaringan BTS di wilayah-wilayah blankspot di Musi Banyuasin ini,” tambah Herryandi Sinulingga.

Inisiatif Koperasi Merah Putih

Menariknya, Herryandi juga menyampaikan melalui program Koperasi Merah Putih yang saat ini berjalan yang diharapkan tidak hanya memberdayakan ekonomi lokal dan menyediakan apotek, tetapi bekerja sama dengan desa atau BUMdes untuk memfasilitasi desa zona blankspot yang jauh dari pembangunan BTS.

“Saat ini berjalan dan menyediakan fasilitas internet di desa dengan berjualan bandwidth khusus di wilayah blankspot dengan harga murah bagi warga desa untuk memenuhi kebutuhan internet dimaksud. Kami ingin sinergi ini Kalu berjalan program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

Aan Cipta Mandiri, mewakili suara masyarakat, juga menyuarakan harapan agar program percepatan ini segera direalisasikan. Ia menegaskan pentingnya pembangunan di titik blankspot setiap tahun secara berkesinambungan dan berharap ke komdigi dukungan penuh bersama provider lainnya sebagaimana.

“Usulan Pemkab Muba dapat segera terealisasi dan berharap 5 tahun ke depan Muba bebas blankspot,” harapnya.

Staf Khusus Menteri Komdigi, Artanto Nurprabowo, mengapresiasi keseriusan Pemkab Muba. “Tindak lanjut adalah kunci. Kami berharap komunikasi ini berlanjut, dan semua masukan akan kami catat untuk ditindaklanjuti bersama BAKTI dan operator seluler,” jelasnya.

Artanto menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi bukan hanya urusan bisnis, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan merata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper