Bisnis.com, PALEMBANG — Kinerja ekspor pada sektor industri dan pertambangan di Sumatra Selatan (Sumsel) menunjukkan tren yang cukup baik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Moh Wahyu Yulianto melaporkan nilai ekspor pada sektor industri dan pertambangan di periode Februari tahun ini kompak mengalami peningkatan, baik secara tahunan maupun bulanan.
Pada sektor industri nilai ekspor Sumsel mencapai US$337,47 juta atau tumbuh 26,70% secara month to month (mtm) dan 71,50% secara year on year (yoy).
Kemudian untuk sektor pertambangan nilainya mencapai US$269,46 juta atau meningkat sebesar 20,27% mtm dan 37,15% secara yoy.
“Secara month to month dan year on year, sektor industri dan pertambangan cukup baik, karena smengalami peningkatan,” ujarnya, dikutip Kamis (10/4/2025).
Kondisi berbeda pada dua sektor lainnya di Sumsel yaitu pertanian dan migas yang secara month to month terkoreksi masing-masing sebesar 4,92% dan 31,19%.
Baca Juga
Nilai ekspor dari sektor pertanian sebesar US$9,28 juta dan dari migas nilainya US$29,79 juta.
“Untuk perkembangan nilai ekspor komoditas unggulan Sumsel, pada batubara, karet dan pulp menunjukkan adanya peningkatan secara mtm dan yoy, sedangkan kopi itu merosot 28,67% dibandingkan Januari 2025,” jelasnya.
Secara total, Wahyu menyebutkan kinerja ekspor Sumsel pada bulan Februari 2025, nilai mencapai US$645,99 juta atau mengalami peningkatan sebesar 45,01%.
Peningkatan itu didorong oleh ekspor komoditas batubara, karet dan barang dari karet, serta crude palm oil atau CPO.
“Sedangkan dibandingkan bulan sebelumnya (mtm) ekspor di Sumsel naik 18,87% dengan komoditas pendorongnya batu bara, CPO, serta karet dan barang dari karet,” kata dia.
Adapun untuk pangsa ekspor Sumsel masih tertinggi menuju Tiongkok dengan persentase mencapai 37,67% dan nilai ekspor US$448,01 juta.
Komoditas yang diekspor diantaranya bubur kertas (pulp) US$167,46 juta, lignit US$163,83 juta dan karet remah US$81,31 juta.