Bisnis.com, PAINAN - Masyarakat di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, dikejutkan dengan harga cabai merah yang mendadak naik lebih dari 100% pada Minggu (30/3) atau H-1 Lebaran 2025.
Salah seorang pedagang di Pasar Surantih, Fitri mengatakan cabai merah yang dijualnya itu Rp100.000 per kilogramnya dengan jenis cabai Kerinci dan cabai lokal atau kampung. Belum diketahui penyebab naiknya harga cabai merah tersebut.
“Tadi pagi pas mau buka lapak di pasar, seperti biasa datang toke cabai nya, dia bilang Rp90.000 per kilogram. Kaget saya, jadi mau tidak mau untuk harga di jual ke masyarakat jadi Rp100.00 per kilogram,” katanya, Minggu (30/3/2025).
Dia mengaku telah menanyakan langsung ke toke itu terkait naiknya harga cabai merah tersebut, tapi tidak ada jawaban yang begitu diberikan. Hal ini juga turut membuat pedagang jadi kebingungan dengan mendadak naiknya harga cabai merah itu.
“Kalau dari toke saja sudah mahal, kami dari pedagang perlu keluarkan modal yang besar. Padahal besok mau lebaran lagi, modal pun banyak kepotong untuk keperluan lebaran,” ujar dia.
Fitri menjelaskan sebelumnya harga cabai merah di Pasar Surantih itu Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogram dengan jenis cabai merah yang sama yakni asal Kerinci dan cabai yang dipanen dari perkebunan daerah setempat.
Baca Juga
Salah seorang warga, Icun mengaku kaget tiba-tiba datang ke pasar harga cabai diketahui menyentuh angka Rp100.000 per kilogram.
“Tidak hanya baju lebaran saja yang ikut naik, cabai pun ikut naik. Uang merah [Rp100.000] ditukar buat beli cabai merah pula namanya ini,” ungkap dia.
Dia menyesali di hari kemarinnya hanya membeli cabai merah sebanyak satu setengah kilogram saja, dimana kemarin itu harganya Rp40.000 per kilogram.
“Kalau tau semahal ini, harusnya saya beli dua kilogram sekaligus. Karena memang kebutuhan cabai merah sangat tinggi di momen lebaran,” katanya.
Icun menyebutkan pada momen lebaran, biasanya masyarakat memasak banyak menu makanan dengan porsi untuk keluarga besar, karena sanak saudara banyak yang pulang kampung.
“Biasanya kami banyak buat rendang, sate kacang, lontong gulai, lontong pical, goreng ikan, dendeng, dan banyak menu lainnya. Nah, kalau kondisi seperti ini, bingung saya. Mau tidak mau kayaknya harus dibeli juga,” ujar dia.
Di satu sisi Icun menduga kenaikan harga cabai merah ini, hanyalah sebuah momen yang dimanfaatkan para toke atau pedagang. Apalagi besok sudah mau lebaran, karena selama satu bulan Ramadan ini harga cabai merah terbilang stabil saja, yakni Rp35.000 per kilogram dan tertinggi Rp50.000 per kilogram.
“Baru momen H-1 lebaran ini saya yang naik, sampai Rp100.000 pula,” tegasnya.