Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Investasi PLTS Terapung Waduk Duriangkang Batam Masuki Tahapan Baru

Progres pembangunan PLTS di Waduk Duriangkang terus berlanjut dengan penandatanganan adendum ketiga antara BP Batam dan PT Batam Sarana Surya (BSS).
Rencana investasi PLTS Terapung di Waduk Duriangkang Batam masuki tahapan adendum ketiga. /Ist
Rencana investasi PLTS Terapung di Waduk Duriangkang Batam masuki tahapan adendum ketiga. /Ist

Bisnis.com, BATAM - Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Waduk Duriangkang terus berlanjut dengan penandatanganan adendum ketiga antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Batam Sarana Surya (BSS), Kamis (6/2/2025) di Gedung BP Batam. 

Adendum ketiga ini ditandatangani oleh Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Wan Darussalam dan Direksi PT BSS Sylvia Trianasari Tambunan. 

Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengatakan pihaknya memberikan apresiasi atas komitmen investasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam mendukung kegiatan industri di Batam.

"Terima kasih atas komitmen investasi pembangunan PLTS Terapung di Dam Duriangkang oleh PT BSS, kami di BP Batam akan terus mendukung setiap prosesnya untuk mewujudkan produksi dan pengembangan EBT di Batam," katanya.

Sedangkan Sylvia mengatakan ia mengapresiasi dukungan penuh dari BP Batam kepada proyek PLTS ini agar segera terealisasi. "Rencana investasi kami di bidang energi hijau mendapat dukungan pebuh. Kami berharap agar prosesnya bisa terlaksana dengan lancar hingga realisasinya," ucapnya.

Sebagai informasi, akan ada dua PLTS terapung yang berlokasi dua waduk yang ada di Batam. PLTS pertama, yakni PLTS terapung di Waduk Duriangkang baru akan mulai konstruksi akhir tahun 2025, dan Commercial of Date (COD) pada tahun 2029. PLTS yang satu ini jauh lebih besar dari PLTS Waduk Tembesi. 

Luasnya mencapai 120 hektare atau 5% dari total luas waduk 2.401 hektare. Nilai investasinya sebesar Rp45-60 triliun, dan dikelola oleh PT BSS.

Sedangkan PLTS Waduk Tembesi berkapasitas 46 MWp dengan nilai investasi sebesar US$30 juta atau setara Rp450 miliar. Adapun luasannya sebesar 38-42 hektare (4,5% dari luas Waduk Tembesi 842 hektare), ditambah dengan 3 hektare area di darat. 

Commercial of Date (COD) dari PLTS Waduk Tembesi tercatat pada 15 Desember 2024 untu izin operasi multi purpose, lalu 1st COD 7 MWac pada 31 Desember 2024, dan 2nd COD 28 MWac pada 31 Maret 2025.(K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper