Bisnis.com, PEKANBARU – Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat mulai Senin (6/1/2024) belum dapat sepenuhnya dinikmati oleh siswa-siswi di Kota Pekanbaru.
Meski program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan siswa, pelaksanaannya terhambat oleh kendala logistik, khususnya terkait pengadaan peralatan dapur.
Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru Ulul Azmi mengungkapkan bahwa keterlambatan pengiriman peralatan dapur menjadi tantangan utama dalam memulai program tersebut.
"Peralatan dapur yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan bergizi bagi para siswa belum sepenuhnya tersedia dengan baik," jelasnya, Senin (6/1/2025).
Kendati demikian, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan 11 sekolah di wilayah Sukajadi sebagai pilot project.
Sebanyak 3.306 siswa dari jenjang TK, SD, hingga SMP direncanakan menjadi penerima manfaat tahap awal. Sekolah yang terpilih merupakan hasil seleksi berdasarkan jumlah siswa, kondisi sarana prasarana, dan tingkat kebutuhan gizi siswa.
Baca Juga
Program ini dirancang untuk memberikan makan siang bergizi kepada 1.655 siswa laki-laki dan 1.651 siswa perempuan, dengan anggaran Rp10.000 per porsi makan siang. Pemerintah optimis, meskipun ada kendala, pelaksanaan program ini dapat segera terealisasi setelah seluruh persiapan selesai.
Azmi menegaskan program makan siang bergizi gratis ini tidak hanya akan meningkatkan kesehatan siswa tetapi juga mendorong kesadaran pentingnya pola makan sehat sejak dini. "Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan gizi dan kesehatan siswa-siswi di Pekanbaru," tutupnya.
Masyarakat kini berharap langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi kendala logistik ini, sehingga program makan siang bergizi gratis dapat segera dinikmati oleh siswa-siswi di Kota Pekanbaru Riau.
Sementara itu pelaksanaan program makan bergizi gratis untuk tingkat SMA/SMK di Provinsi Riau hingga kini belum terealisasi. Program yang menjadi salah satu inisiatif utama Presiden Prabowo Subianto ini masih menunggu arahan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau Edi Rusma mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima instruksi lebih lanjut untuk menjalankan program ini di sekolah-sekolah menengah atas dan kejuruan di Riau. “Untuk SMA/SMK belum ada arahan dari BGN,” kata Edi Rusma.
Dinas Pendidikan Riau juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pangan Riau, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program ini di tingkat provinsi. Namun, hingga kini, pihak Dinas Pangan juga belum menerima petunjuk teknis dari BGN.
“Dari hasil koordinasi kami dengan Dinas Pangan juga belum ada informasi untuk kegiatan makan bergizi gratis tingkat SMA. Mereka juga sedang berkoordinasi dengan BGN,” jelasnya.
Edi Rusma menambahkan bahwa pihaknya akan segera menjalankan program tersebut begitu ada arahan dan petunjuk teknis yang jelas. Namun, beberapa tantangan tetap menjadi perhatian, seperti ketersediaan anggaran, kualitas makanan yang harus terjamin, serta distribusi yang merata ke seluruh sekolah di Riau.
“Jika sudah ada arahan dan petunjuk teknis, kami akan segera melaksanakannya bersama instansi terkait,” tambahnya.
Program makan bergizi gratis diyakini akan memberikan manfaat besar bagi siswa, khususnya dalam mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar. Meskipun demikian, diperlukan persiapan matang agar pelaksanaannya berjalan lancar dan efektif.
.jpg?w=300&h=221)
