Bisnis.com, PADANG - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatra Barat mencatat transaksi perdagangan narkoba di wilayah itu mencapai Rp250 miliar sepanjang tahun 2024 ini.
Kepala BNNP Sumbar Ricky Yanuarfi mengatakan nilai Rp250 miliar itu dibelanjakan masyarakat Sumbar sebanyak 65.000 jiwa. Jumlah tersebut dapat dikatakan orang yang berada di permukaan saja, sementara yang berada di bawah permukaan.
“Jadi kemungkinan masih banyak yang lagi yang belum terlihat di permukaan ini. Kami tentu bertegas terkait upaya pemberantasan narkoba di Sumbar ini,” katanya, Selasa (24/12/2024).
Dia menyebutkan kebanyakan pengguna narkotika di Sumbar merupakan pengguna narkotika jenis ganja atau sekitar 60% nya adalah ganja, dan sisanya pengguna sabu-sabu.
Ricky menyampaikan dengan adanya pengungkapan kasus itu yang transaksinya Rp250 miliar itu, diperkirakan ada sebanyak 390 kilogram ganja yang dibeli masyarakat Sumbar per bulannya.
“Bila harga ganja sebesar Rp1,5 juta per kilogram, maka totalnya ada sekitar Rp585 juta uang dibelanjakan untuk membeli ganja selama satu bulan,” jelasnya.
Baca Juga
“Nah, kondisi itu baru diperkirakan untuk satu bulan. Makanya kalau dikalkulasikan selama periode satu tahun, nilainya bisa mencapai miliaran rupiah,” sambungnya.
Dikatakannya hal tersebut baru dilihat dari sisi transaksi ganja, sedangkan untuk yang membeli sabu-sabu, diperkirakan setiap satu orang itu menggunakan sekitar satu gram dalam sehari.
Dimana diperkirakan 19,8 kilogram sabu-sabu masuk ke Sumbar setiap bulan. Dengan angka tersebut, ujar Ricky, uang yang dihabiskan untuk membeli narkotika jenis sabu-sabu mencapai hampir Rp30 miliar.
Di satu sisi, Ricky mengakui bahwa pengungkapan yang dilakukan selama ini, BNNP bersama Polda dan Polres masih belum sebanding dengan jumlah barang yang masuk ke Sumbar.
“Saya berharap adanya kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat, agar kedepannya bersama-bersama untuk melakukan pemberantasan narkoba ini, sehingga bisa lebih maksimal lagi. Dengan demikian, kita telah bisa menyelamatkan generasi bangsa dari pengaruh narkotika,” tutupnya.