Bisnis.com, PALEMBANG – Setelah mengalami erupsi pada 26 November 2024, hingga tanggal 5 Desember 2024, pantauan menunjukkan bahwa Gunung Api Dempo yang terletak di Kota Pagar Alam tidak lagi menunjukkan aktivitas erupsi.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Api Dempo masih berada pada level II atau waspada.
“Aktivitas vulkanik saat ini didominasi oleh hembusan dan tremor menerus. Puncak dan kawah Gunung Api Dempo tidak dapat teramati secara visual karena tertutup badai angin kencang dan kabut tebal,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (6/12/2024).
Menyusul hasil pemantauan tersebut, pihaknya merekomendasikan beberapa hal menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Pertama, masyarakat, pengunjung, dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati atau bermalam (berkemah) dalam radius 1 kilometer dari kawah Marapi-Gunung Api Dempo, serta di arah bukaan kawah sejauh 2 kilometer ke sektor utara.
“Mengingat kawah sebagai pusat letusan dapat mengeluarkan gas-gas vulkanik yang berbahaya bagi kehidupan,” jelasnya.
Baca Juga
Kedua, masyarakat sekitar Gunung Api Dempo diimbau untuk tetap tenang, melanjutkan aktivitas seperti biasa, tidak terpengaruh isu-isu mengenai erupsi Gunung Api Dempo, dan mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Api Dempo melalui aplikasi MAGMA Indonesia.
Ketiga, pemerintah daerah serta BPBD provinsi dan kabupaten diminta untuk selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dempo yang terletak di Kelurahan Dempo Makmur, atau dengan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
“Tingkat aktivitas Gunung Api Dempo akan dievaluasi kembali secara berkala, atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 ini terjadi empat kali erupsi di Gunung Api Dempo, yaitu pada tanggal 27 Mei, 31 Mei, 23 November, dan 26 November 2024.
Erupsi- erupsi tersebut berupa erupsi freatik dengan tinggi 100-500 meter dari puncak, dengan kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu.