Bisnis.com, PEKANBARU-- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Riau terus mendorong upaya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar global.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Sudiro Pambudi mengatakan salah satu dukungan itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Business Matching UMKM Potensial Ekspor, Creating Pathways to Global Market.
"Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi 84 UMKM dari berbagai sektor, seperti makanan dan minuman olahan, fesyen, kriya, serta komoditas unggulan, untuk bertemu dengan calon pembeli dari pasar internasional," ujarnya Rabu (20/11/2024).
Sudiro menyebutkan BI bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Disperindagkop-UKM Riau, Bea Cukai Pekanbaru, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Riau, Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Riau, serta PT. Pos Logistik Indonesia, dalam memastikan kegiatan ini berjalan sukses.
Agenda diawali dengan sosialisasi regulasi ekspor yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada UMKM tentang prosedur dan persyaratan ekspor.
Diskusi ini dipandu oleh Tetty Nurdianti dari Disperindagkop-UKM Riau, dengan narasumber dari berbagai instansi terkait, seperti Bea Cukai Pekanbaru, BKHIT, BPPMHKP Riau, dan PT. Pos Logistik Indonesia.
Baca Juga
Para pelaku usaha diberikan informasi mengenai mekanisme ekspor, termasuk aspek perizinan, pengawasan mutu, dan pengelolaan logistik, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk bersaing di pasar global.
Momentum semakin menarik saat para calon pembeli dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura memperkenalkan profil perusahaan mereka.
Beberapa di antaranya adalah Jarius Draslaric dari Bridgifyasia, Mohamad Zareman Bin Zulkifli dari JUTAMAS Food Industries SDN BHD, Fadil Bin Ahmad Zaini dari Konsortium Serijuta SDN BHD, dan Jeffry Adiyanto Kusumohadi dari Tanivest Group.
Calon pembeli ini memaparkan kebutuhan dan preferensi pasar di negara masing-masing, memberikan wawasan berharga bagi UMKM untuk menyesuaikan produk mereka dengan standar internasional.
Sesi utama berupa one-on-one business matching menjadi sorotan kegiatan ini. Dalam pertemuan tatap muka ini, calon pembeli memberikan konsultasi dan melakukan kurasi terhadap produk UMKM secara detail. Interaksi langsung ini tidak hanya membuka peluang transaksi di masa mendatang, tetapi juga membantu UMKM untuk memahami ekspektasi pasar luar negeri.
Sudiro menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan BI dalam mendorong pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman UMKM terhadap manajemen usaha, prosedur, perizinan, dan persyaratan ekspor. Hal ini penting untuk meningkatkan nilai ekspor UMKM di Provinsi Riau,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan BI Riau akan terus memperkuat kolaborasi dengan instansi terkait untuk mengembangkan kapasitas UMKM. Dengan dukungan ini, UMKM diharapkan dapat naik kelas, lebih kompetitif, dan mampu membawa produk lokal Riau menembus pasar global.