Bisnis.com, PEKANBARU-- Guna mendukung pertumbuhan UMKM syariah di Riau, Bank Indonesia (BI) melalui program IKRA telah memberikan dampak signifikan bagi pelaku usaha lokal di Provinsi Riau.
Salah satu kisah sukses yang lahir dari program ini adalah Makacha Bolu Kemojo, sebuah brand lokal yang kini semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional.
Makacha didirikan oleh Mira Dharma Susilawaty, bermula dari kebutuhan sederhana—mencari alternatif makanan sehat untuk anaknya. Namun, dari sana lahirlah bisnis roti dan kue yang kini menjadi ikon kuliner khas Riau.
"Awalnya, saya belajar membuat roti sendiri untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saya. Ternyata, banyak yang menyukai roti buatan saya, sehingga usaha ini berkembang," ujar Mira kepada tim liputan Jelajah Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Riau, Jumat (8/11/2024).
Berkat inovasi dan kualitas produk yang terus dijaga, Makacha kini dikenal tidak hanya di Pekanbaru, tetapi juga mampu merambah pasar di luar Riau dan internasional. Produk andalannya, bolu kemojo, bahkan telah memperoleh sertifikasi internasional HACCP dan menjadi mitra maskapai besar di Indonesia.
Namun, perjalanan Makacha dalam upaya ekspansi pasar tidak selalu mulus. Disinilah peran program IKRA dari BI menjadi sangat vital. Melalui program ini, Makacha mendapatkan dukungan pelatihan, bimbingan dari mentor, serta kesempatan mengikuti pameran internasional yang diinisiasi oleh BI yaitu Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang memperluas jangkauan pasarnya.
Baca Juga
"Dukungan dari BI, terutama melalui program IKRA, sangat membantu kami dalam pengembangan bisnis, baik dari sisi branding maupun jaringan bisnis. Kami belajar banyak dari para ahli dan mentor, yang membantu kami memahami pasar lebih dalam," ungkap Mira.
Bagi Mira, keberhasilan Makacha bukan hanya soal keuntungan semata, tetapi juga tentang bagaimana bisnis ini dapat berjalan sesuai prinsip syariah. Sebagai contoh, untuk mengatasi tantangan dalam permodalan, Makacha menerapkan sistem crowdfunding melalui Bursa Efek Indonesia, yang memungkinkan mereka mengembangkan bisnis tanpa meninggalkan prinsip syariah.
"Kami mengedepankan transparansi dan keadilan dalam pengelolaan bisnis. Dengan sistem ini, kami bisa berbagi keuntungan dengan karyawan dan juga memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat," tambah Mira.
Selain dukungan teknis dan pelatihan, program IKRA juga memfasilitasi UMKM untuk bertemu dengan pembeli dan investor global. Hingga kini, program IKRA telah menaungi sekitar 900 UMKM di berbagai sektor, termasuk makanan dan minuman, serta fesyen.
Kepala BI Riau Panji Achmad menyatakan bahwa IKRA bertujuan memberikan dukungan holistik bagi UMKM syariah agar dapat bersaing di pasar global.
"Melalui IKRA, kami berupaya meningkatkan kapasitas UMKM, membantu mereka dalam hal branding, pemasaran, dan juga mempertemukan mereka dengan pembeli serta investor global (business matching). Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan membawa UMKM Indonesia ke kancah internasional," ujar Panji Achmad.
Dengan dukungan program IKRA, Makacha dan banyak UMKM syariah lainnya di Riau kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk berkembang. Mereka tidak hanya menjadi pemain lokal yang tangguh, tetapi juga siap bersaing di pasar global dengan membawa nilai-nilai syariah dalam setiap langkah bisnisnya.
Adapun program Jelajah Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Riau 2024 ini didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, dan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah.