Bisnis.com, PADANG - Keberadaan Galeri Arsip Statis (GAS) menyimpan mampu membawa ingatan berada pada era tempo doeloe di wilayah Padang, Sumatra Barat.
Galeri Arsip Statis yang berada di gedung baru di Balaikota Padang Lama ini banyak menyimpan sejarah yang kaya dengan cerita masa lalu, dan memiliki dokumentasi yang mulai dari masa kolonial hingga pergerakan nasional.
"Ada banyak dokumentasi dan catatan sejarah terpajang di GAS ini. Sehingga bisa melihat-melihat jejak peninggalan sejarah dari berbagai sudut kota," kata Arsiparis Ahli Muda Disperpusip Kota Padang, Restu Pramona, Minggu (6/10/20204).
Dia menyebutkan di GAS itu di satu sisi kini menjadi hal yang menarik untuk melihat dan memahami warisan sejarah dan budaya di Kota Padang
"Jadi sejarah nya itu bisa dijemput lewat arsip dan dokumen, dan itu ada di Galeri Arsip Statis," ujarnya.
Dikatakannya dalam melayani tamu, GAS tidak hanya melayani pengunjung secara langsung, tetapi juga menyediakan akses secara online.
Baca Juga
"Tapi belum diketahui banyak orang bahwa GAS bisa dilihat secara online. Kedepan inilah yang akan kami gencarkan sosialisasinya," sebut dia.
Untuk diketahui keberadaan GAS di Gedung Balaikota Padang Lama ini merupakan lokasi yang baru, karena sebelumnya GAS berada di tempat bekas bangunan SMAN 1 Padang.
Dengan lokasi yang baru ini, Pemkot Padang berharap dapat menarik pengunjung dan masyarakat umum untuk lebih mengenal sejarah Kota Padang.
Dia menyampaikan perpindahan GAS ke Gedung Balaikota Padang lama akan mendapatkan hasil yang optimal, karena gedung ini merupakan bangunan bersejarah, dan tampilannya pun menunjukkan unsur-unsur sejarah, sehingga terasa lebih autentik.
Menurutnya adanya GAS di tempat yang baru itu, ada dua hal yang akan mengingatkan mereka pada momen-momen bersejarah. Pertama, lokasinya yang dulunya merupakan pusat pemerintahan Hindia Belanda. Kedua, momen-momen yang tertuang di dalam galeri, termasuk foto-foto bersejarahnya.
Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, galeri arsip ini diharapkan menjadi wadah edukasi yang menarik dan bermanfaat bagi generasi muda.
"GAS bukan hanya sekedar tempat penyimpanan dokumen, tetapi juga sebagai bukti sejarah untuk mengenalkan kepada masyarakat untuk mendorong kecintaan terhadap warisan budaya Kota Padang," terangnya.
Kemudian untuk digitalisasi GAS merupakan galeri penuh kenangan di masa lampau, dalam pengelolaan arsip penting ini, juga sudah dilakukan digitalisasi.
Sehingga pengunjung dapat mengetahui sejarah di setiap kolase foto yang dipasang dengan scan barcode.
Dimana terdapat beberapa koleksi diantaranya arsip berupa foto, berbentuk dokumen (surat) dan berupa peta.
Tak hanya itu, juga terdapat video sejarah (cuplikan foto), koran lama, peraturan dari zaman Hindia Belanda (Staatsblad).
Penanggungjawab Galeri Arsip Statis, Tifan Perdana menambahkan di dalam GAS juga terdapat depo arsip statis, ruang restorasi, ruang digitalisasi, dan studio mini. Pengunjung juga dapat mengakses arsip secara digital melalui JIKN.
Disana akan menampilkan perjalanan sejarah Kota Padang dari masa kolonialisme hingga pasca kemerdekaan. Koleksi yang dipajang merupakan bukti-bukti sejarah yang terdokumentasi dengan baik.
Tifan juga menekankan pentingnya dokumentasi sejarah sebagai dasar untuk memahami masa lampau dan membangun masa depan.
"Jadi ini adalah menjadi momen penting yang bisa dijadikan sejarah karena ada bukti secara tertulis," tegasnya.
Selain itu, pengunjung dapat menyelami sejarah terkait Kota Padang di Balaikota lama, tepatnya berada di lantai II dan masih dalam proses penataan.
Dengan Pemindahan GAS ke gedung baru diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan pengunjung, serta meningkatkan minat masyarakat terhadap sejarah Kota Padang.