Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

400.000 Orang Indonesia Berobat ke Malaysia, Industri Kesehatan Negeri Jiran Raup Rp1,35 Triliun

400.000 Orang Indonesia Berobat ke Malaysia, Industri Kesehatan Negeri Jiran Raup Rp1,35 Triliun
KLIA Ekspres, layanan kereta api berkecepatan tinggi yang dioperasikan oleh Express Rail Link Bhd. yang menghubungkan pusat kota Kuala Lumpur dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), melaju di atas rel di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 14 Januari 2024./Bloomberg-Richard Humphries
KLIA Ekspres, layanan kereta api berkecepatan tinggi yang dioperasikan oleh Express Rail Link Bhd. yang menghubungkan pusat kota Kuala Lumpur dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), melaju di atas rel di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 14 Januari 2024./Bloomberg-Richard Humphries

Bisnis.com, PEKANBARU-- Saking ramainya orang Indonesia yang berobat ke Malaysia, industri kesehatan di negara jiran itu berhasil meraih pendapatan Rp1,3 triliun.

Konsulat Malaysia di Pekanbaru, Encik Shahiran bin Ismail mengungkapkan sepanjang 2023 sekitar 400.000 orang Indonesia memilih berobat ke Malaysia.

Jumlah pasien ini berhasil menyumbang pendapatan hingga Rp1,35 triliun atau setara dengan 1,45 miliar ringgit Malaysia dari sektor wisata medis.

"Pasar Indonesia sangat potensial, terutama dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta jiwa. Tahun lalu, wisata medis dari Indonesia menyumbang hampir 50% dari total pemasukan wisatawan mancanegara di Malaysia," ujar Shahiran Senin (30/9/2024).

Shahiran juga menekankan hubungan Indonesia dan Malaysia semakin erat, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo yang telah beberapa kali berkunjung dan bertemu dengan Perdana Menteri serta Raja Malaysia. Hal ini memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, termasuk dalam sektor kesehatan.

Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), melalui berbagai inisiatif, termasuk MHexpo, terus mempromosikan paket wisata medis yang terjangkau dan berkualitas tinggi. 

Menurut Shahiran, kunjungan pasien dari Indonesia pada triwulan pertama 2024 naik hampir 97% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami selalu siap menerima masukan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota untuk terus meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien Indonesia. Hubungan istimewa antara kedua negara menjadi faktor kunci kesuksesan wisata medis ini," tambahnya.

Menurut Shahiran, faktor utama yang menarik pasien Indonesia ke Malaysia adalah kualitas layanan medis yang diakui secara internasional, biaya yang kompetitif, serta promosi yang konsisten. 

Dia juga menjelaskan bahwa strategi pemasaran yang efektif, termasuk melalui word of mouth, berperan penting dalam peningkatan jumlah pasien.

"Mereka yang sembuh akan membagikan pengalamannya kepada keluarga, teman, dan tetangga, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk berobat ke Malaysia," jelasnya.

Selain itu, MHTC secara aktif menggelar acara-acara promosi di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Pekanbaru, dan beberapa event kecil lainnya di car-free day serta Hari Konsulat Malaysia di Dumai. 

Pada kegiatan itu, sejumlah rumah sakit Malaysia juga membuka stand untuk memberikan informasi terkait layanan medis yang mereka tawarkan.

Shahiran berharap bahwa dengan promosi yang terus dilakukan, lebih banyak masyarakat Indonesia akan memanfaatkan layanan kesehatan berkualitas di Malaysia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper